Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/23
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Cep, Rahmat Hidayat | - |
dc.date.accessioned | 2022-11-04T07:28:36Z | - |
dc.date.available | 2022-11-04T07:28:36Z | - |
dc.date.issued | 2014 | - |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/23 | - |
dc.description.abstract | Hairiness berpengaruh terhadap kenampakan pada benang dan kain. Bulu atau hairiness dengan jumlah yang tinggi pada benang menyebabkan kain yang dibuatnya memiliki penampilan yang tidak jelas. Pada proses pertenunan dan perajutan membutuhkan benang dengan tingkat hairiness yang lebih sedikit. Adapun alasannya adalah untuk memperbaiki putus benang dan kenampakan kainnya. Pada pengamatan ini, salah satu hal yang dicurigai menyebabkan terjadinya hairiness adalah karena adanya serat-serat yang berterbangan ( fly waste ) atau debu ( dust ) yang ikut terproses pada benang dan juga karena kecepatan aliran udara dari blower yang terlalu besar pada mesin ring spinning. Sehinggaa diperlukan pengaturan aliran udara yang tepat agar dapat meniup atau melepaskan fly waste dan debu yang menempel pada mesin namun tidak merusak susunan serat pada roving saat diproses menjadi benang. Pengujian yang dilakukan pada pengamatan ini adalah dengan membuat teori pemodelan, selanjutnya menguji beberapa variasi kecepatan aliran udara noozle blower, dengan cara memvariasikan 4 tutup noozle blower yang memiliki ukuran lubang berbeda. Adapun ukuran diameter lubangnya adalah 8 mm, 10 mm, 12 mm, dan 14 mm. Kesemua variasi tersebut diuji satu persatu sebanyak 10 contoh uji sehingga didapatkan 40 contoh uji. Setelah itu kemudian di uji menggunakan alat uster terter sehingga mendapatkan data dari nilai hairiness-nya. Data yang didapatkan lalu di olah menggunakan metoda statistika sehingga didapatkan kesimpulan bahwa kecepatan aliran udara dari noozle blower berpengaruh terhadap nilai hairiness benang Ne 1 20 poliester 100%. Hubungan dari pengaruh tersebut membentuk persamaan parabola terbuka. Terdapat perbedaan yang berarti pada pengunaan variasi kecepatan udara noozle blower ukuran diameter 8 mm dengan 12 mm terhadap nilai hairiness dan untuk ukuran lainnya tidak terdapat perbedaan yang berarti. Kesimpulan terakhir yaitu dari rata-rata data hairiness yang didapatkan menunjukan bahwa kecepatan aliran udara yang menggunakan tutup noozle blower dengan diameter lubang 12 mm adalah yang paling baik, karena nilai hairinessnya paling minimum diantara semuanya. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.title | PENGAMATAN PENGARUH PENGGUNAAN TOP FRONT ROLLER CLEANER DENGAN PERMUKAAN DARI KARET DAN BLUDRU PADA PROSES PEMBUATAN BENANG Ne 1 30 POLIESTER 100% TERHADAP KETIDAKRATAAN BENANG | en_US |
dc.type | Other | en_US |
Appears in Collections: | Teknik Tekstil |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 218.86 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 189.53 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 248 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 147.64 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.