PENGAPLIKASIAN TEKNIK AIRBRUSH PADA BUSANA VINTAGE BRIDAL DENGAN 3D APPLIQUE

Abstract

Pengaplikasian teknik airbrush pada busana vintage bridal memiliki tujuan untuk menghadirkan kembali keindahan klasik yang terdapat pada tampilan busana vintage bridal pada tahun 1950-an dengan model yang popular di kalangan pengantin saat itu. Tidak jarang rumah-rumah mode terinspirasi oleh gaya vintage pada koleksinya, membuat busana dengan tampilan ini tidak kehilangan peminatnya. Kebebasan dalam berkreatifitas seringkali menghadirkan perpaduan gaya vintage dengan suatu hal yang baru, unik, dan modis. Penggunaan 3D applique pada busana vintage bridal dilakukan untuk memperkuat kesan vintage dan romantis pada tampilannya. Penelitian ini berjudul “Pengaplikasian Teknik Airbrush Pada Busana Vintage Bridal Dengan 3D Applique” dan bertujuan untuk menciptakan suatu kombinasi antara keanggunan yang terdapat pada tampilan busana vintage bridal dengan suatu hal yang baru dan unik yang dapat dicapai dengan melakukan pengaplikasian airbrush pada busana. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang memiliki beberapa tahapan, yaitu studi literatur, pembuatan moodboard, eksperimen pengaplikasian airbrush dan pembuatan 3D applique, pembuatan desain, pembuatan sample busana, proses produksi busana, pemotretan busana, serta perhitungan harga pokok produksi (HPP). Studi literatur dilakukan dengan tujuan memahami trend dan karakteristik busana bridal yang populer di kalangan pengantin pada tahun 1950-an serta pengaplikasian airbrush dan 3D applique. Moodboard dibuat dengan tujuan menuangkan ide konsep dan inspirasi yang akan digunakan dalam desain busana ke dalam bentuk visual. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, busana dibuat dengan inspirasi trend busana bridal tahun 1950-an yang memiliki kesan anggun dan romantis sebagai acuannya. Trend ini termasuk penggunaan siluet boat neckline dan sweetheart neckline sebagai garis leher serta tea-length style, ballerina-length style, dan floor- length style untuk panjang busana dengan siluet ballgown. Desain busana vintage bridal dibuat sebanyak 10 desain dengan satu desain terpilih yang akan diwujudkan. Penggunaan 3D applique yang juga melewati proses pengaplikasian airbrush dilakukan untuk mempertegas tampilan vintage namun dengan sentuhan baru yang unik pada busana vintage bridal. Bentuk bunga mawar yang identik dengan cinta dipilih untuk menciptakan kesan romantis pada busana itu sendiri. Busana dirancang dengan penggunaan sweetheart neckline sebagai garis leher serta ballerina-length style sebagai panjang busana dengan siluet ballgown yang mengacu pada trend busana bridal tahun 1950-an. Proses pengaplikasian airbrush pada busana menggunakan alat airbrush yaitu spray gun dan kompresor serta cat tekstil (pigmen). Proses pembuatan 3D applique dilakukan dengan alat glue gun (lem tembak). Proses pembuatan busana vintage bridal meliputi material purchasing, pengaplikasian airbrush, pembuatan 3D applique, pembuatan pola, spreading dan cutting, penjahitan, quality control, finishing, dan pemotretan busana. Perawatan busana dilakukan pada aturan pencucian dan penyetrikaan busana. Tugas akhir memiliki hasil harga pokok produksi busana vintage bridal sebesar Rp. 6.992.780, harga jual sebesar Rp. 11.888.00 dan harga jual setelah disewakan sebesar Rp. 5.944.000.. Desain ini tidak hanya mengangkat kembali keanggunan busana vintage bridal, namun juga memberikan sesuatu yang baru dan unik pada tampilannya. Selain itu, pengaplikasian airbrush dan 3D applique dapat dikembangkan pada gaya busana bridal lainnya.