Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1533
Title: ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PADA PROSES HEAT SEAL DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT X
Authors: Farah, Dilla Azzahra
Issue Date: 2024
Abstract: Proses produksi dapat dikatakan berhasil apabila memenuhi target dan kualitas yang ditentukan. Namun seringkali perusahaan mengalami hambatan saat proses produksi berlangsung, salah satunya kualitas produk yang dihasilkan (output) tidak sesuai dengan standar kualitas perusahaan. Hal tersebut diakibatkan karena terdapat cacat produk pada salah satu prosesnya. PT X merupakan salah satu perusahaan garmen di Jawa Tengah. Terdapat beberapa proses yang dikerjakan departemen assembling (perakitan) yang terdiri dari proses heat seal, pad printing, lace cut, 3D laser cut, hook and eye, strap, label booklet, dan polybag. Produk yang diproduksi merupakan intimates wear yang memiliki standar toleransi cacat sebesar 5%. Aktualnya, di salah satu proses assembling PT X yaitu proses heat seal ditemukan beberapa cacat yang terjadi berulang. Beberapa cacat yang terjadi yaitu peel off sticker (stiker mengelupas), shining (mengkilap), slanted (kemiringan), wrong sticker (kesalahan stiker), ragged (sobek), dan lainnya yang dampaknya dapat terjadi repair atau waste produk. Hal tersebut dapat menghambat proses sewing apabila tidak cepat mendapatkan tindakan perbaikan. Penelitian ini dilakukan pada proses heat seal di PT X yang memproduksi basic bra style 238475 yang bertujuan untuk menemukan akar penyebab cacat kemudian dilakukan pemberian saran perbaikan cacat dan pengendalian kualitas agar tidak melebihi batas toleransi cacat perusahaan menggunakan metode six sigma. Berdasarkan data aktual terdapat cacat pada proses heat seal sebanyak 8%. Langkah awal dilakukan identifikasi dengan menetukan CTQ atau critical to quality. Kemudian menentukan penyebaran data cacat apakah masih stabil menggunakan peta Kontrol p dan kapabilitas proses untuk mengukur seberapa baik produk yang dihasilkan dan proses yang telah berjalan. Pada proses perbaikan cacat dilakukan dengan menemukan akar penyebab masalah atau cacat itu terjadi menggunakan diagram fishbone. Kemudian dilakukan pemberian saran atau rekomendasi perbaikan (improvement) menggunakan metode 5W+1H dari 3 cacat dominan tersebut untuk menemukan solusi terbaik. Dari hasil penelitian pada bulan Juni 2023 menunjukan bahwa terdapat 3 cacat yang paling dominan dilihat dari cacat yang terjadi secara berulang dalam jumlah yang cukup banyak dengan proporsi cacat 4%, 2%, dan 2% dimana data tersebut menunjukan bahwa cacat berada diluar batas kendali p. Selanjutnya dilakukan perhitungan peta control p dan kapabilitas proses yang dilanjutkan perhitungan nilai DPMO dan level sigma untuk menunjukan bahwa perusahaan berada pada level 3 sigma. Setelah itu, dilakukan pencarian akar masalah atau penyebab masing – masing cacat yang berasal dari 3 faktor yaitu Man (manusia), Machine (mesin), dan Tools (peralatan). Kemudian dilakukan perbaikan dengan melakukan pengawasan terhadap operator agar tetap fokus disaat jam kerja, adanya pemeriksaan rutin untuk menghindari kerusakan pada mesin, serta diberikan kotak penyimpanan pattern yang terdapat nomor atau identitas yang sama dengan patten agar setelah pemakaian pattern dapat diletakkan ditempatnya dan mempermudah pemakaian. Usulan perbaikan ini akan diajukan ke PT X untuk menghindari permasalahan cacat yang sama terjadi kembali.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1533
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf333.17 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf507.8 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf320.16 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf308.41 kBAdobe PDFView/Open
Lamoiran.pdf369.18 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.