Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1300
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorMuhammad, Faris Azis-
dc.date.accessioned2024-06-12T04:04:50Z-
dc.date.available2024-06-12T04:04:50Z-
dc.date.issued2023-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1300-
dc.description.abstractDalam produksi kain denim, pemilihan benang yang baik sangatlah penting untuk menghasilkan kain yang berkualitas tinggi. Namun, terkadang dalam proses produksi kain ini, terdapat cacat pakan tidak merata dan grade kain yang berbeda-beda meskipun menggunakan satu kode kain yang sama. Dalam memproduksi kain denim, PT X telah memproduksi kain dengan menggunakan benang A dan benang B sebagai benang pakan dalam kain tersebut. Hasil dari kedua benang tersebut terdapat perbedaan dari segi cacat pakan tidak merata dan grade kain. PT X menginginkan hasil produksi kain denim dengan hasil kualitas grade kain yang tinggi yaitu minimal A dan maksimal AA. Akan tetapi, benang A yang sudah berjalan beberapa bulan mengalami penurunan grade yang diakibatkan oleh cacat pakan tidak merata. Penurunan tersebut dari seharusnya keinginanan PT X minimal grade A tetapi kenyataannya lebih banyak menghasilkan grade B. PT X mencoba memproduksi kain denim dengan benang baru yaitu benang B dalam kurun waktu satu bulan. Hasil kain dari benang B selama satu bulan memberikan grade kain sesuai yang diinginkan oleh PT X yaitu lebih banyak terdapat pada grade A dan AA. Dari segi cacat pakan tidak merata benang B lebih sedikit daripada benang A. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan benang mana yang memberikan hasil produksi kain denim yang lebih berkualitas dari segi cacat pakan tidak merata dan grade kain pada kain denim. Metode penelitian dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 3 cones benang dari masing-masing lot benang A dan benang B untuk mengetahui kualitas benang. Masing- masing benang A dan B dibuatkan kain denim sepanjang 15 yard untuk melakukan perhitungan cacat kain pakan tidak merata dan grade kain. Benang A dan B dijadikan sebagai benang pakan dalam produksi kain denim tersebut. Mesin yang digunakan dalam memproduksi kain denim benang A dan B yaitu menggunakan mesin tenun rapier loom Picanol Optimax. Hasil sampel kemudian diuji dengan menggunakan metodae perhitungan 4 point untunk menghitung point cacat pakan tidak merata dan grade kain sebagai indikator kualitas. Hasil dari penelitian memperlihatkan menggunakan benang A mendapatkan poin cacat pakan tidak merata sebanyak 3 poin. Sedangkan hasil kain dengan menggunakan benang B mendapatkan poin cacat sebanyak 1 poin. Point defect /100sqy dari benang A mendapatkan 51,35 points yang mana jika dibandingkan dengan standar grade point benang A mendapatkan grade A. Sedangkan untuk benang B mendapatkan 17,08 points yang mana jika dibandingkan dengan standar grade point benang B mendapatkan grade AA Kesimpulannya, penggunaan benang B pada kain denim di PT X memberikan kualitas yang lebih baik daripada benang A, terutama dalam segi cacat pakan tidak merata dan grade kain.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titlePERBANDINGAN KUALITAS BENANG TERHADAP GRADE KAIN BERDASARKAN POINT CACAT BENANG PAKAN PADA PEMBUATAN KAIN TENUN DENIMen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf3.05 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf3.05 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf3.05 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf3.05 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf3.05 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.