Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/288
Title: UPAYA MENGURANGI CACAT PUTUS BENANG PADA KAIN RAJUT LUSI CORAK TN9413C DI MESIN KARLMAYER TIPE HKS 2-3
Authors: Hilma, Wahyuni
Issue Date: 2016
Abstract: PT Heksatex Indah adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri perajutan. Produk yang dihasilkan di PT Heksatex Indah didasarkan pada order pelanggan perusahaan baik pembeli dalam negeri atau luar negeri. Permintaan order dari pembeli berbeda-beda mulai dari jenis kain, desain atau corak kain, hingga spesifikasi mutu kain jadi diharapkan sangat berpengaruh. Pada saat melakukan kerja praktik ternyata pada kain yang dihasilkan banyak terdapat cacat putus benang. Cacat putus benang adalah cacat yang terjadi karena putusnya benang pada saat produksi. Untuk mengetahui hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya cacat pada kain yang dihasilkan maka dilakukan suatu pengamatan pada beberapa faktor seperti keadaan elemen knitting mesin, bahan baku, dan penyetelan mesin. Pada potongan pertama dan kedua pada kain Corak TN9413 yang berproduksi pada mesin karlmayer HKS 2-3 terjadi banyak cacat putus benang dengan rata-rata cacat putus benang sebanyak 22 kali terjadi dalam 2 potongan, mesin diberhentikan berproduksi selanjutnya dilakukan pengecekan pada elemen knitting mesin dan settingan mesin. Elemen knitting mesin yang rusak diganti yang masih bisa diperbaiki di pasang kembali. Penyetelan ulang mesin yang dilakukan adalah merobah posisi depan belakang sinker yang awalnya berada di posisi empat dirubah menjadi posisi lima, mengatur jarak antara guide bar yang awalnya 3/4 menjadi 4/4 (full), dan perubahan tinggi rendahnya sinker yang awalnya posisi 15 mm dirubah menjadi 20 mm. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengolahan data dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya cacat putus benang adalah penyetelan mesin yang kurang tepat dan adanya kerusakan pada elemen knitting pada mesin. Untuk mengatasi terjadinya cacat putus benang yang berpengaruh terhadap mutu kain, dapat dilakukan dengan cara penyetelan mesin dengan tepat dan mengatasi kerusakan pada elemen knitting mesin. Hasil cacat putus benang setelah perbaikan sebanyak 38 cacat putus benang dalam 11 kali potong dan dalam dua kali potong bisa sebanyak 5 kali cacat putus benang. Dalam pengamatan ini upanya untuk mengurangi cacat putus benang sudah bisa diwujudkan tapi belum bisa dihilangkan secara keseluruhan.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/288
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf336.34 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf169.42 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf233.07 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf97.24 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.