Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1646
Title: PEMBUATAN KAIN RAJUT LUSI CORAK SINGLE MESH MENGGUNAKAN MESIN RAJUT LUSI RASCHEL DOUBLE NEEDLE
Authors: Ilham, Atsir Hanif
Issue Date: 2024
Abstract: PT Heksatex Indah menerima pesanan kain corak single mesh TN 354 A (upper), yang biasanya diproduksi dengan mesin tricot single needle R4 N. Namun mesin tersebut sudah tidak beroperasi sejak tahun 2019. Untuk memenuhi pesanan, perusahaan mencari alternatif pembuatan kain tersebut menggunakan mesin raschel double needle RD 7 yang memiliki spesifikasi mirip dengan mesin R4N. Kedua mesin tersebut dapat menghasilkan jenis jeratan yang sama, perbedaanya terletak pada penggunaan jenis elemen knitting. Tujuan dari penelitian ini untuk mencari alternatif pembuatan kain single mesh TN 354 A menggunakan mesin raschel double needle RD 7 agar dapat memenuhi target waktu produksi. Dalam penelitian ini, kain single mesh TN 354 A diproduksi menggunakan mesin raschel double needle dengan diagram lapping yang sama seperti di mesin tricot single needle, yaitu jeratan samt dan variasi inlay. Pengaturan mesin meliputi mematikan satu set jarum, mengatur ulang jarak guide bar dengan servo, dan pengaturan nilai penguluran benang. Hasil kain diuji secara konstruksi dan performa untuk kain upper sepatu. Pengujian konstruksi mencakup course per inch, wale per inch, gramasi, dan ketebalan kain, sedangkan pengujian performa meliputi kekuatan tarik, kekuatan sobek, tahan gosok, dan tahan jebol kain. Data hasil uji dianalisis dan divalidasi dengan metode independent sample T-test. Hasil pengujian konstruksi menunjukan bahwa kain yang dibuat dengan mesin tricot single needle menghasilkan nilai rata-rata CPI dan WPI sebesar 19,8 dan 24, nilai gramasi sebesar 279,2 gram/meter², dan ketebalan kain sebesar 1,22 mm. Sementara itu, kain yang dibuat dengan mesin raschel double needle menghasilkan nilai rata-rata CPI dan WPI sebesar 20 dan 24, gramasi sebesar 279,6 gram/m², dan ketebalan kain sebesar 1,22 mm. Pengujian performa kain menunjukkan bahwa kain yang dibuat dengan mesin tricot single needle memiliki kekuatan tarik lusi dan pakan rata-rata sebesar 272,14 N dan 233,93 N, pengujian kekuatan sobek lusi dan pakan dengan rata-rata 82,16 N dan 118,37 N, kekuatan jebol dengan rata-rata 154,35 N, dan tahan gosok dengan rata-rata 79,25. Sementara itu, kain yang dibuat dengan mesin raschel double needle memiliki kekuatan tarik lusi dan pakan dengan rata-rata 277,72 N dan 241,08 N, kekuatan sobek lusi dan pakan dengan rata-rata 75,17 N dan 104,75 N, kekuatan jebol dengan rata-rata 154,35 N, dan ketahanan gosok dengan rata-rata 79,5. Analisis T-test menunjukkan bahwa nilai signifikansi > 0,05 untuk semua pengujian konstruksi dan performa, yang artinya tidak ada perbedaan signifikan antara kedua kain tersebut.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1646
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf3.24 MBAdobe PDFView/Open
BAB II.pdf3.25 MBAdobe PDFView/Open
BAB III.pdf3.24 MBAdobe PDFView/Open
BAB IV.pdf3.23 MBAdobe PDFView/Open
BAB V.pdf3.23 MBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf3.05 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf3.23 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf3.23 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf3.23 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf3.23 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.