Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1618
Title: | Penerapan Reka Bahan Smock dan Bordir pada Busana Pengantin Internasional dengan Sentuhan Tradisional Sumedang |
Authors: | Zalfa, Dewi Purnama |
Issue Date: | 2024 |
Abstract: | Pernikahan adalah momen seumur hidup yang membuat pengantin ingin tampil paling cantik. Tema Hermosa, berasal dari bahasa Yunani yang berarti kecantikan, dipilih untuk menonjolkan keindahan. Busana pengantin internasional memiliki ciri khas warna putih yang pertama kali dikenakan oleh Putri Edward IV, Philipa dari Kerajaan Inggris, saat menikah dengan Pangeran Eric dari Denmark pada tahun 1406, kini busana putih tersebut diadaptasi menjadi busana pengantin satu nada. Busana ini memiliki siluet A yang memberikan kesan mewah, namun ketika ekor dilepas menjadi siluet trumpet yang dihiasi brukat untuk menambah keindahan. Busana pengantin leluhur Sumedang menggunakan kebaya yang membentuk lekuk tubuh, hal ini menjadi inspirasi untuk membuat gaun dengan siluet trumpet yang juga membentuk lekuk tubuh namun mengembang pada bagian paha. Busana pengantin leluhur Sumedang awalnya hanya digunakan oleh para bangsawan, terdiri dari tarte yaitu penutup bahu dan boro yaitu sabuk dari bludru, aksesorinya berwarna emas sebagai ciri khas yang kemudian diadaptasi menjadi warna krem. Tarte pada busana pengantin leluhur Sumedang diadaptasi dengan menambah kerah, sementara boro diadaptasi dengan menambahkan bordir bermotif merak. Motif merak dipilih karena merak adalah simbol kecantikan dan ditemukan di hutan taman jati Sumedang, hal ini menandakan keindahan alam Sumedang yang masih lestari. Reka bahan yang digunakan adalah smock jepang dengan motif honeycomb yang dipilih berdasarkan filosofi kehidupan pernikahan yang berliku dengan harapan pengantin dapat melaluinya. Smock ini terbuat dari kain organza untuk memberikan efek transparan dan diaplikasikan pada bagian tengah bustier sebagai salah satu poin utama pakaian. Proses pembuatan busana dimulai dengan pencarian literatur mengenai busana pengantin leluhur Sumedang, busana pengantin internasional, smock, dan bordir. Konsep dirancang dengan membuat moodboard yang menampilkan gambar-gambar yang ingin dibuat, moodboard ini kemudian menghasilkan 10 desain alternatif dengan satu desain utama yang akan dibuat. Pemilihan bahan menjadi tantangan karena perbedaan kebutuhan kain untuk gaun yang memerlukan kain langsai dan ekor yang memerlukan kain kaku. Satin velvet dengan tambahan furing dan interlining dipilih untuk memenuhi kebutuhan ini. Pemilihan warna kontras dapat membuat kain brukat terlihat, namun harus tetap mempertahankan ciri khas busana pengantin internasional dengan warna satu nada. Busana pengantin ini diperuntukkan bagi wanita berusia 23-29 tahun. Perpaduan busana pengantin internasional dengan tradisional menjadikan target pasar yang sesuai adalah wanita keturunan Sumedang yang menyukai gaya internasional namun tetap ingin menampilkan jati diri. Target pasar ditujukan untuk kelas menengah yang sudah bekerja dan memiliki penghasilan hingga Rp 6.000.000. Penentuan harga dilakukan dengan menghitung harga pokok produksi ditambah laba sebesar 50%. Diperoleh harga pokok Rp 3.594.000 dan harga jual Rp 5.400.000. Busana pengantin ini juga disewakan dengan sewa perdana sebesar 60% dari harga jual dengan harga sewa Rp 3.250.000. Sewa gaun kedua ditetapkan dengan laba sebesar 40% menjadi Rp 2.200.000, dan sewa gaun ketiga dengan laba sebesar 20% menjadi Rp 1.100.000. Harga jual setelah penyewaan ditetapkan 50% dari harga jual yaitu Rp 2.700.000. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1618 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 626.91 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 455.46 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 482.42 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 421.64 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Lampiran.pdf | 755.3 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.