Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1617
Title: | PEMANFAATAN KAIN PERCA UNTUK BAHAN PENDUKUNG PADA BUSANA MODEST WEAR REMAJA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK QUILTING DAN PATCHWORK |
Authors: | Wiwid, Fadhilah Saryono |
Issue Date: | 2024 |
Abstract: | Pemanfaatan limbah kain perca sebagai bahan pendukung pada busana modest wear adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan menurunnya nilai kesopanan pada cara berpakaian anak remaja dan juga permasalahan meningkatnya limbah tekstil terutama kain perca akibat terus meningkatnya perburuan produk fashion. Pemanfaatan limbah kain perca memanfaatkan limbah sisa proses obras dan pemotongan kain yang diperoleh dari salah satu konveksi di Kota Bandung. Limbah yang ada dimanfaatkan sebagai bahan pendukung dengan menggunakan teknik quilting dan patchwork, selain berfungsi untuk menyatukan limbah, kedua teknik ini juga dapat menghasilkan motif baru hasil dari susunan kain perca yang disusun dengan baik. Pembuatan busana modest wear untuk remaja ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk meraih gelar diploma empat di Politeknik STTT Bandung. Judul dari koleksi busana ini yaitu BANGKIT. Kata BANGKIT dipilih untuk merepresantasikan koleksi busana sebagai suatu busana yang menjadi lengkah bangkit dari permasalahan akibat meningkatnya trend fashion. Nilai estetika pada busana ini dipertimbangkan dari segi warna, penggunaan kain, dan cara Menyusun kain perca yang ada menggunakan teknik quilting dan patchwork. Limbah yang dimanfaatkan menggunakan teknik quilting disusun secara acak membentuk motif abstrak seperti marmer, sedangkan motif patchwork disusun dengan baik dengan pola berbentuk jajar genjang membentuk beberapa tampilan visual 2d. Produk busana ini menggunakan bahan utama dengan nama pasar yaitu Toyobo yang memiliki komposisi poliester dan rayon, kain pendamping dengan nama pasar yaitu organza dan belini yang masing-masing memiliki komposisi berasal dari serat poliester. Selain itu limbah pada teknik quilting didominasi oleh kain berkomposisi katun dan poliester, dan untuk limbah yang digunakan pada teknik patchwork sebagian besar berasal dari serat polyester dan rayon. Warna bahan utama pada busana ini berwarana biru dan putih, sedangkan warna limbah yang ada sangat beragam menyesuaikan desain dengan limbah yang ada di konveksi. Koleksi busana ini dibuat dengan bentuk pakaian yang longgar dengan siluet berbentuk A dan Y. Koleksi busana BANGKIT ini dijual dengan laba 50% maka diperoleh harga jual sebesar Rp 3.296.00 untuk look 1 dan Rp. 3.285.000 untuk look 2, masing- masing dijual secara satu set . Harga jual tersebut ditentukan berdasarkan harga bahan baku, jasa, dan biaya overhead yang diperlukan dalam koleksi busana ini. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1617 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 6.6 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 6.11 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 6.6 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 6.6 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Lampiran.pdf | 6.61 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.