PENERAPAN BUTTERFLY EFFECT PADA BUSANA READY- TO-WEAR DELUXE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SULAM USUS DAN PAYET

Abstract

Perkembangan industri Fashion berkembang pesat di era modernisasi digital saat ini, dengan teknologi mengubah gaya hidup dan pola pikir manusia dalam berbagai aspek, termasuk Fashion. Teknologi Kecerdasan Buatan (AI), telah mengubah industri Fashion dengan memaksimalkan kreativitas, mempercepat alur kerja, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya. Namun, kemajuan AI juga menimbulkan kontroversi karena ancaman terhadap pekerjaan manusia dan masalah hak cipta. Meskipun AI dirancang untuk memudahkan pekerjaan dan pengambilan keputusan, perkembangan ini menimbulkan banyak masalah yang menggambarkan teori Butterfly Effect, di mana perubahan kecil dalam satu area dapat menghasilkan dampak besar dan tak terduga dalam aspek lain. Dalam penerapan proses desain busana, pola yang dihasilkan nantinya akan menjadi perpaduan antara pola berulang dari teori butterfly effect dan elemen visual dari hewan kupu-kupu. Kemudian diterapkan pada busana gaun malam menggunakan teknik sulam usus dan payet. Mengacu pada Trend Forecasting 2024/2025 RESILIENT tema CYBERCHIC dengan sub tema AVANT TECH yang diangkat dari masalah hak cipta bagi pelaku kreativitas dari penggunakan teknologi Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) menggunakan warna-warna yang dingin dan warna netral dihadirkan dengan tampilan yang lebih kaya melalui rekayasa bentuk dan olah bahan. Siluet yang digunakan pada busana ini adalah A-line dengan variasi ruffle dan tangan yang mengembang. Reka bahan sulam usus dan payet ditambahkan untuk memberikan kesan mewah pada busana. Proses desain busana dimulai dari inspirasi konsep "Butterfly Effect" yang diambil dari teori chaos. Penelitian dilakukan terhadap bentuk, warna, dan pola kupu-kupu serta teknik tradisional sulam usus Lampung. Pemilihan warna palet seperti biru tua, biru langit, putih, dan emas mencerminkan keindahan kupu-kupu dan malam hari. Pemilihan bahan seperti satin, dan organza. Desain gaun memiliki siluet elegan dengan sulam usus pada bagian dada, lengan, atau pinggang untuk menambah detail. Setelah desain disetujui, proses produksi mencakup pembuatan pola, pemotongan, penjahitan, finishing dan penempatan sulam usus dan payet. Tema busana gaun malam ini terinspirasi oleh konsep "Butterfly Effect," yang menunjukkan bagaimana perubahan kecil dapat menghasilkan dampak besar. Koleksi ini menampilkan keindahan dan menggambarkan bagaimana setiap detail kecil dapat membawa transformasi signifikan dalam gaya dan kehidupan. "The Butterfly Effect" menggabungkan elemen alam, khususnya metamorfosis kupu- kupu sebagai simbol perubahan, dan menjalin kekayaan budaya lokal Indonesia melalui teknik sulam usus khas Lampung dan Payet ditambahkan menjadi salah satu teknik aplikasi pada busana yang memberikan tampilan mewah. Penetapan harga jual yang sesuai dengan busana modest modern ini diawali dengan perhitungan Harga Pokok Produksi dan penentuan laba sebesar 50% Penentuan laba didasari dari beberapa aspek diantaranya adalah kualitas jahitan yang baik, mempunyai reka bahan yang menarik, serta hanya diproduksi secara terbatas. Didapatkan harga jual sebesar Rp 3.600.000. Sehingga ditetapkan target pasar untuk busana ini adalah seorang wanita berusia 25-35 tahun yang memiliki pendapatan tetap atau yang berada pada kelas menengah pertama dengan pendapatan Rp. 2.600.000 – Rp. 5.200.000 per bulan serta yang memiliki minat Fashion yang tinggi dan menyukai kebudayaan nusantara, serta senang berpenampilan yang berkesan feminime, anggun dan elegan.