Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1599
Title: | PENGGUNAAN KAIN LURIK PADA BUSANA WANITA SMART CASUAL DENGAN TEKNIK QUILTING DAN TUCK |
Authors: | Rafa, Shafiyyah Amatullah |
Issue Date: | 2024 |
Abstract: | Indonesia dikenal dengan keanekaragamannya, mulai dari bahasa, adat istiadat, kain, seni, dan sebagainya. Salah satu keanekaragaman yang paling sering terlihat oleh masyarakat adalah kain karena seluruh masyarakat pastinya menggunakan pakaian yang terdiri dari beberapa kain seperti kain tradisional khususnya di daerah yang masih kental dengan adat istiadatnya seperti Daerah Istimewa Yogyakarta. Disana terdapat keraton yang masih menghormati adat istiadat dari leluhur mereka dan mengenakan pakaian yang berasal dari kain tradisional daerah Yogyakarta yaitu kain Lurik. Kain lurik dari dulu hingga sekarang masih dipakai untuk keperluan pada acara- acara tertentu, namun seiring perkembangan zaman, Lurik sudah banyak diperjualbelikan kepada masyarakat umum dan mulai dimodifikasi mengikuti zaman. Akan tetapi, kain lurik ini masih kurang diminati oleh masyarakat untuk dikenakan pada pakaian sehari-hari, seperti pada busana kerja. Oleh karena itu, kain lurik ini diangkat menjadi tema dalam pembuatan busana. Kain Lurik memiliki berbagai motif dengan ciri khas nya yaitu garis-garis. Salah satu motifnya yaitu motif telupat yang terdiri dari satu satuan kelompok dengan empat lajur dan yang satu lagi berjumlah tiga lajur yang jika dijumlahkan menjadi angka tujuh, yang dalam kepercayaan tradisional Jawa, kejawen, melambangkan kehidupan dan kemakmuran. Agar dapat terus melestarikan kain lurik, maka dilakukan modifikasi dengan memadukannya pada busana smart casual. Smart casual merupakan busana casual yang dipakai untuk bekerja atau acara-acara semi formal, berbeda dengan busana casual yang dipakai sehari-hari. Busana smart casual ini lebih berkelas dari busana casual sehari-hari karena biasanya dipadukan dengan beberapa item seperti kemeja, blus, outer, rok, celana, dan lainnya. Pembuatan busana ini menggunakan teknik quilting dan tuck yang membuatnya lebih unik dan menarik. Tema yang digunakan dalam busana ini adalah The Soul Searchers subtema Healing pada Trend Forecasting 2023/2024; Co-Exist. Material yang digunakan adalah kain toyobo dengan gramasi 132 g/m2, aldo moretti dengan gramasi 162 g/m2, dan lurik dengan gramasi 146 g/m2. Maksud dari pembuatan busana ini adalah guna melestarikan kain tradisional Indonesia khususnya kain lurik yang dipadukan dengan teknik quilting dan tuck untuk memberikan kesan yang unik dan menarik minat masyarakat khususnya generasi milenial yang berani mengekspresikan dirinya melalui busana yang dikenakannya seperti busana untuk bekerja yang lebih simple namun tetap terlihat menarik. Kelayakan harga jual produk dilakukan dengan cara melakukan survei kepada target pasar yang dituju melalui media sosial. Busana ini dijual dengan harga Rp 2.200.000 untuk look pertama dan Rp 1.993.000 untuk look kedua. Perhitungan ini ditentukan oleh total kebutuhan produksi dan laba yang diinginkan. Berdasarkan hasil survei kelayakan harga jual didapat hasil terbanyak yaitu layak dengan harga jual yang telah ditentukan. Target pasar yang dituju adalah wanita dengan selera fashion yang memiliki unsur budaya dan bersegmentasi ekonomi kelas menengah atas. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1599 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 4.53 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 4.53 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 4.53 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 4.53 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Lampiran.pdf | 4.53 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.