Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1591
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorMira, Nur Latifah-
dc.date.accessioned2025-07-02T01:51:47Z-
dc.date.available2025-07-02T01:51:47Z-
dc.date.issued2024-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1591-
dc.description.abstractIndonesia memiliki ragam budaya yang kaya, salah satunya adalah nilai kesopanan yang tercermin dalam sikap masyarakatnya. Kesopanan merupakan nilai budaya yang sangat dihargai, khususnya oleh suku Jawa yang mengenalnya sebagai "unggah-ungguh." Kesopanan ini tidak hanya terlihat dalam sikap, tetapi juga dalam cara berpakaian. Namun akibat arus modernisasi, nilai kesopanan dalam berpakaian mulai terkikis oleh tren fashion yang lebih terbuka dan tidak selaras dengan nilai kesopanasn budaya lokal. Dalam usaha mengembalikan nilai kesopanan, penulis merancang sebuah busana dengan konsep modest wear yang memadukan unsur budaya Indonesia dengan desain modern. Kain lurik jenis telupat dan udan liris dipilih untuk mempertahankan warisan budaya, dipadukan dengan teknik goldwork embroidery untuk menambah nilai estetika. Modest fashion, dipilih sebagai konsep rancangan busana karena diangggap sesuai dengan cara berpakaian sesuai dengan nilai kesopanan. Penelitian ini bertujuan menghasilkan busana modest wear dengan penerapan kain lurik dan aplikasi goldwork embroidery. Rancangan busana modest wear ini diperuntukan bagi wanita dewasa usia 25-35 tahun. Koleksi rancangan desain busana dalam tugas akhir ini dinamai "Dathri," yang berasal dari bahasa Sanskerta dan berarti "Harapan." Koleksi ini merupakan busana modest wear yang menggunakan kain lurik sebagai bahan utama dan aplikasi goldwork embroidery untuk menambah nilai estetika. Terinspirasi dari nilai budaya dan makna filosofis kain lurik jenis telupat dan udan liris, busana ini dirancang untuk acara semi-formal seperti fashion show dan jamuan tematik. Desain "Dathri" mengusung tema "Heritage" dengan subtema "Reminiscence" dari tren 2024-2025, menampilkan siluet A line dan potongan asimetris yang terinspirasi dari bentuk gapura keraton Kota Gede. Warna yang digunakan adalah perpaduan hitam, coklat, dan beige, dengan kain lurik sebagai bahan utama dan kain toyobo sebagai bahan pendukung. Goldwork embroidery dengan motif melati menambah detail mewah namun tetap menjaga kesan sederhana dan bersahaja. Harga Pokok Produksi diperoleh dari penjumlahan seluruh biaya yang dikeluarkan seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Dalam menentukan harga jual produk, HPP akan dijumlahkan dengan laba yang diharapkan sehingga didapatkan hasil harga jual produk modest wear 1 sebesar Rp. 2.379.000 dan harga jual produk modest wear 2 sebesar RP. 2.200.000. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap penerapan kain lurik dan aplikasi goldwork embroidery dalam rancangan busana modest wear, dapat ditarik kesimpulan bahwa kain lurik jenis telupat dan udan liris dapat diterapkan pada rancangangan busana modest wear dengan aplikasi goldwork embroidery motif melati menggunakan teknik cutwork.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titlePENERAPAN KAIN LURIK DAN APLIKASI GOLDWORK EMBROIDERY DALAM RANCANGAN BUSANA MODEST WEARen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf6.22 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf6.21 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf6.22 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf6.22 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf6.22 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.