Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/159
Title: | UPAYA MENURUNKAN NILAI KETIDAKRATAAN SLIVER DENGAN PENYETELAN JARAK BOTTOM ROLL PADA MESIN DRAWING CHERRY HARA TYPE DX 500 |
Authors: | Niken, Kusuma |
Issue Date: | 2014 |
Abstract: | Pabrik Spinning 1 merupakan salah satu bagian dari pada PT Primissima yang bergerak di bidang pemintalan benang yang memproduksi benang kapas Ne 1 40 CD ( benang carded ) . Salah satu mesin yang memprosesnya adalah mesin drawing Cherry Hara DX-500. Hasil dari mesin drawing adalah sliver yang ketidakrataannya harus lebih baik daripada sliver carding nya. Dalam hal ini pemakaian variasi penyetelan jarak bottom roll merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan ketidakrataan sliver yang kecil karena pengaturan penyetelan bottom roll akan memberikan bidang jepit dan pengontrolan yang baik pada sliver agar tidak terjadi slip atau serat mengambang diantara rol. Dari sinilah sangat tertarik dan ingin mencari tahu bagaimana mendapatkan sliver dengan ketidakrataan ( U% ) yang kecil dengan mengubah setelan bottom roll. Pada proses pembuatan benang garu ( carded yarn ) diharuskan mempunyai kerataan yang baik agar bisa mendapatkan benang dengan mutu yang baik. Pada mesin drawing, salah satu penyetelan yang berpengaruh terhadap mutu benang adalah penyetelan jarak bottom roll dan sampai periode saat ini belum pernah dilakukan percobaan dan standarisasi penyetelan jarak bottom roll. Selain itu, saya juga ingin mengetahui dan mengevaluasi apakah penyetelan jarak bottom roll mempengaruhi ketidakrataan ( U% ) yang dihasilkan oleh mesin drawing passage 1. Berdasarkan hal tesebut maka dilakukan percobaan mengenai pengaruh variasi penyetelan jarak bottom roll terhadap ketidakrataan sliver drawing. Percobaan dilakukan menggunakan mesin drawing passage 1 merek Cherry Hara tipe DX 500 dengan proses pembuatan benang carded Ne 1 40, dengan jarak penyetelan bottom roll ( 40, 40, 40 ) mm, ( 40, 41, 41 ) mm dan ( 40, 41, 43 ) mm. Berdasarkan hasil percobaan dari ketiga variasi penyetelan jarak, dapat disimpulkan bahwa variasi penyetelan jarak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketidakrataan sliver. Berdasarkan hasil percobaan, maka penyetelan jarak yang terbaik adalah dengan menggunakan penyetelan yang kedua yaitu dengan jarak ( 40, 41, 41 ) mm karena merupakan penyetelan yang paling optimum sehingga menghasilkan ketidakrataan sliver yang baik dan sesuai dengan standar pabrik. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/159 |
Appears in Collections: | Teknik Tekstil |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 195.89 kB | Adobe PDF | View/Open | |
BAB II.pdf | 536.9 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 185.05 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 148.19 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 148.72 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.