Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1365
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorOK, Muhammad Rauf Syah-
dc.date.accessioned2024-07-25T04:49:50Z-
dc.date.available2024-07-25T04:49:50Z-
dc.date.issued2022-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1365-
dc.description.abstractIndustri Tekstil merupakan industri yang menyerap banyak tenaga kerja. Hal ini disebabkan karena industri tekstil membutuhkan banyak sumber daya manusia untuk dapat beroperasi. Namun pada dasarnya setiap perusahaan menginginkan tercapainya hasil produksi yang maksimum dengan penggunaan sumber daya yang minimum. Dengan memaksimalkan hasil produksi dan meminimalkan penggunaan sumber daya dapat meningkatkan laba untuk pelaku industri. Mesin tenun waterjet loom tipe LW541150 buatan Nissan merupakan mesin buatan tahun 1994 yang sudah berumur, namun masih digunakan hingga sekarang untuk pabrik tenun skala kecil hingga menengah contohnya seperti di PT. Maju Makmur Citaprasada. Pihak PT. Maju Makmur Citaprasada beroperasi tanpa instruksi kerja dan mengandalkan mesin tenun tua sehingga sulit untuk mencapai hasil produksi maksimum, karena mesin yang sudah tua dan menambah waktu operator saat melayani mesin. Dengan tidak adanya instruksi kerja, maka operator tidak akan melakukan hal produktif apabila tidak ada mesin yang perlu dilayani. Beban kerja dari Instruksi Kerja yang ideal tidak akan membuat operator terlalu banyak menganggur namun tidak terlalu menyibukkan operator weaving sehingga operator weaving bisa bekerja konsisten, tidak kewalahan dan tidak menganggur. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji kesesuaian beban kerja dari usulan instruksi kerja untuk operator weaving di PT. Maju Makmur Citaprasada. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh usulan instruksi kerja dan kesesuaiannya untuk operator weaving di PT. Maju Makmur Citaprasada. Usulan instruksi kerja dapat dipahami semua operator karena sudah menjelaskan kondisi mesin yang ada di pabrik. Operator weaving dapat melaksanakan Instruksi kerja tanpa adanya hambatan berarti karena mudah dipahami dan dilaksanakan. Analisis beban kerja dilakukan dengan cara mengamati operator yang rata-rata dengan metode work sampling. persentasi produktif dan non-produktif dari operator yang diamati. Data work sampling yang dianalisa adalah 160 kali pengamatan yang sudah memenuhi uji kecukupan data dengan derajat kepercayaan 95% dan derajat ketelitian 10%. Hasil dari pengamatan peneliti adalah dapat mengetahui waktu baku operator weaving untuk memproduksi satu yard kain adalah 0,867 menit atau 52 detik yang dapat memprediksi hasil kain potong satu hari secara akurat. Hasil dari Analisa beban kerja adalah ideal, karena nilai dari beban kerja adalah 0,89 dan mendekati satu yang merupakan nilai ideal. Peneliti menyarankan untuk pihak PT. Maju Makmur Citaprasada untuk mempertimbangkan mengadopsi usulan Instruksi Kerja karena sudah terbukti dapat dibaca dengan baik oleh operator weaving dan sesuai dengan kondisi mesin di lapangan. Selain itu Instruksi Kerja ini beban kerjanya bisa dikatakan ideal setelah dilakukan workload analysis.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titleANALISIS PENGARUH USULAN INSTRUKSI KERJA TERHADAP BEBAN KERJA OPERATOR WEAVING DI PT. MAJU MAKMUR CITAPRASADAen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf741.85 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf1.07 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf1.65 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf669.46 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf1.65 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.