Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1327
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Utari, Nurul Ramadwiyanti | - |
dc.date.accessioned | 2024-06-13T07:04:07Z | - |
dc.date.available | 2024-06-13T07:04:07Z | - |
dc.date.issued | 2023 | - |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1327 | - |
dc.description.abstract | Pada saat melakukan Praktik Kerja Industri di PT. X, perusahaan mencari traveller alternatif sebagai pengganti traveller bracker EM 1 UDR 6/0 material sapphire selama ini telah digunakan. Pengujian traveller ini dilakukan untuk mendapatkan traveller baru untuk proses pembuatan benang PC 45 dengan hasil yang relatif lebih baik. Perubahan traveller digunakan pada proses benang PC 45 dengan mengunakan traveller laksmi U1 US UDR 6/0 material toughmet dan kanai NFC MS/hf 6/0 material sapphire. Traveller adalah salah satu bagian mesin ring spinning pada proses pemintalaan, traveller ini berputar pasif disekitar ring. Melalui sistem vibrasi pada ring-traveller menciptakan gaya sentripetal dari traveller sehingga membantu traveller berputar di sekitar ring. Traveller harus memiliki sifat-sifat tertentu, seperti kekerasaan, keausan yang rendah, dan stabilitas dimensi yang baik agar dapat menghasilkan benang dengan kualitas yang baik. Oleh karena itu, pemilihan bahan dan desain traveller sangat penting dalam proses pemintalan pada mesin ring spinning. fungsi utama dari traveller adalah untuk memberikan puntiran, menjaga tegangan pemintalan pada saat benang menggulung di bobbin. Lebih tinggi kecepatan traveller dapat menurunkan balonning. Saat pemintalan, beberapa kerusakan bisa terjadi karena penampang yang terlalu ringan. Percobaan dan pengamatan dilakukan untuk mengetahui traveller mana yang lebih baik dalam kualitas, produktivitas, dan biaya produksi. Kualitas benang yang diuji adalah hairness benang. Dari hasil pengujian dan pengamatan kualitas, didapatkan bahwa adanya perbedaan hasil antara traveller yang digunakan. Dimana traveller kanai menghasilkan mutu benang yang lebih baik dibandingkan traveller laksmi dengan mutu kedua traveller tersebut masih dalam standar yang telah ditentukan perusahaan. Traveller kanai menghasilkan rata- rata hairness sebesar 3,53, sedangkan traveller laksmi menghasilkan hairness sebesar 4. Dari segi produktivitas berdasarkan yarn break didapatkan bahwa traveller kanai memiliki produktivitas lebih besar dibandingkan traveller laksmi. Traveller kanai menghasilkan produktivitas sebesar 132,165 kg, sedangkan traveller laksmi menghasilkan produktivitas sebesar 132,157 kg. Untuk pengujian dan pengamatan biaya produksi, traveller kanai menghasilkan biaya produksi lebih besar dibandingkan traveller laksmi. Dimana kanai menghabiskan biaya perhari permesin sebesar Rp 4.230,92, sedangkan traveller laksmi sebesar Rp 5.123,27. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.title | PENGAMATAN PERBEDAAN TRAVELLER TERHADAP PRODUKTIVITAS, KUALITAS, DAN BIAYA PRODUKSI BENANG PC 45 | en_US |
dc.type | Other | en_US |
Appears in Collections: | Teknik Tekstil |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 789.36 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 1.52 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 677.28 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 678.73 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Lampiran.pdf | 881.58 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.