PENGARUH PENGGUNAAN KANJI REGULAR DAN KANJI RECOVERY TERHADAP MUTU BENANG PE 30’S SEMI DULL DAN JUMLAH PUTUS LUSI PADA MESIN AJL TOYOTA JAT 810

Abstract

PT Indonesia Synthetic Textile Mills (PT Istem) merupakan perusahaan tekstil yang bergerak secara intergrated yang menghasilkan produk kain grey dan kain finish. Salah satu proses yang ada yaitu proses pertenunan meliputi: proses persiapan, produksi, dan inspeksi. Pada proses persiapan pertenunan terdapat proses penganjian yang merupakan jantung dari proses pertenunan agar menghasilkan benang yang memiliki daya tenun yang baik. Saat ini kanji regular berada pada kisaran harga $4,22 atau setara dengan 6,4 juta per 100 kg. Dilakukan penelitian pengelolaan kanji recovery dengan tujuan menghemat kebutuhan kanji dari limbah desizing yang layak guna. Hasil dari pengelolaan kanji recovery digunakan untuk penganjian tanpa dilakukan pencampuran dengan kanji regular. Percobaan penelitian dilakukan dengan reparasi kanji dengan metode kristalisasi. Kanji compound yang digunakan berbahan dasar PVA dan dapat di daur ulang dan menghasilkan kanji murni sebesar 80 – 95%. Kanji hasil daur ulang akan digunakan pada proses penganjian dan dibuat dalam dua variasi dengan kadar obat 7% dan 8%. Percobaan penganjian dilakukan dengan menggunakan empat variasi larutan kanji dengan refrakto yang berbeda dari dua sampel kanji regular dan kanji recovery. Kanji regular refrakto 8% dijadikan acuan untuk ketiga variasi lainnya apakah kanji recovery menghasilkan benang dengan mutu yang sama ketika digunakan pada penganjian dan sebagai pembanding cost. Dilakukan pula analisis menggunakan program SPSS metode anova satu arah, kruskal-wallis, dan uji lanjutan post hoc (student newman keuls dan paired comparison). Berdasarkan hasil analisis statistik dan teori yang relevan, penggunaan kanji recovery 8% menghasilkan mutu yang sama dengan hasil kanjian regular 8%. Diperlukan improvement terhadap pengelolaan kanji recovery 8% agar dapat menghasilkan mutu yang sebanding dengan kanji regular 8% dan tingkat putus lusi yang sesuai dengan standar perusahaan. Dengan memaksimalkan penggunaan kanji recovery 8%, saving cost perusahaan mencapai 112,01% atau Rp 3.258.940,61 per satu kali proses penganjian.