PENGAMATAN PENGARUH PENGURANGAN KETEBALAN BELT TANGENTIAL MESIN RING SPINNING SAURER ZINSER 351 TERHADAP TWIST DAN KEKUATAN TARIK BENANG NE1 20

Abstract

PT Benang Citra Indonesia merupakan salah satu industri tekstil yang bergerak di bidang pemintalan. Hasil pengujian kekuatan tarik benang kapas Ne1 20 hasil produksi mesin ring spinning terkadang kurang dari standar yang ditetapkan. Langkah selanjutnya yang dilakukan saat hal tersebut terjadi adalah hanya dengan mengecek sliver di nomor spindle tersebut. Sehingga ketika proses produksi benang dengan menggunakan belt tangential yang keadaannya sudah tidak optimal, kecepatan beberapa spindle menjadi tidak maksimal dan benang akan mengalami penurunan twist yang mengakibatkan kekuatan tarik benang akan menurun. Penggunaan belt tangential di PT Benang Citra Indonesia dimaksimalkan dalam satu tahun atau digunakan hingga rusak. Namun dalam pemakainnya belt tangential semakin menipis dan daya cengkram pada spindle berkurang. Pengaruh yang dapat diterima oleh benang adalah berkurangnnya twist, menurunnya kekuatan tarik benang. Oleh karena itu, diperlakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ketebalan belt tangential dari bulan pertama pemakaian hingga bulan ke-12, sehingga dapat menentukan waktu pemakaian belt tangential yang optimal berdasarkan hasil pengujian twist dan kekuatan tarik benang pada proses produksi Kapas Ne1 20 pada mesin ring spinning merk SAURER ZINSER 351. Setelah dilakukannya penelitian dapat disimpulkan bahwa ketebalan belt tangential untuk memproduksi benang kapas Ne1 20 dimesin ring spinning saurer zinser 351 hasil analisis statistika terhadap data hasil pengujian menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara ketebalan belt tangential dengan pengujian twist dan kekuatan tarik benang dengan derajat hubungan korelasi yang sempurna. Berdasarkan hasil penelitian, waktu pemakaian belt tangential yang optimal pada proses produksi Kapas Ne1 20 pada mesin ring spinning merk SAURER ZINSER 351 adalah 9 bulan