PENGARUH SUHU RUANGAN TERHADAP CACAT KAIN RAJUT LUSI VERTIKAL DI MESIN RAJUT LUSI TRICOT KARL MAYER KE2

Abstract

PT Idar Buana di bagian perajutan sering ditemukan cacat kain vertikal ketika suhu ruangan panas, saat melihat temperatur suhu ruangan yang didapat lebih dari 29 derajat C, untuk mengetahui apakah suhu ruangan berpengaruh terhadap cacat kain vertikal, dilakukan pengamatan mengenai pengaruh suhu ruangan terhadap cacat kain rajut di mesin rajut lusi tricot KARL MAYER KE2. Pengamatan suhu ruangan setiap jam dilakukan dan memang benar terlihat dalam data pengamatan bahwa di atas suhu 29 derajat C terjadi cacat kain rajut vertikal. Adapun suhu yang seharusnya untuk mesin rajut lusi karl mayer KE-2 yakni 24 derajat C sesuai dengan manual book. Cacat vertikal itu sendiri terjadi karena pergeseran guide, pergeseran terjadi karena pertambahan panjang batang guide bar yang diakibatkan suhu diatas 29 derajat C. Panjang batang guide bar diuji pertambahan panjangnya, yakni dengan memberikan panas. Ternyata pada saat di hantarkan panas dan diukur suhu, batang guide bar mengalami pertambahan panjang. Agar tidak terjadi cacat kain vertikal harus menjaga suhu ruangan agar pemuaian pada batang guide bar tidak terjadi, yakni suhu ruangan tidak boleh lebih dari 29 derajat C. Karena terlihat dalam data pengamatan bahwa dari suhu 26 derajat C-29 derajat C tidak terjadi cacat kain rajut lusi vertikal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa suhu ruangan berpengaruh terhadap terjadinya cacat kain rajut lusi vertikal, dan untuk mencegah agar cacat tidak terjadi harus menjaga suhu ruangan jangan sampai mencapai lebih dari 29 derajat C.