Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1208
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSiti, Sarah Nur Azizah-
dc.date.accessioned2024-05-06T07:33:11Z-
dc.date.available2024-05-06T07:33:11Z-
dc.date.issued2023-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1208-
dc.description.abstractSustainable fashion merupakan salah satu alternatif solusi untuk menciptakan industri fashion yang ramah lingkungan, dimana proses produksi dilakukan dengan mempertimbangkan dampak yang akan diberikan terhadap lingkungan, sehingga proses produksi dilakukan dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan serta tidak mencemari lingkungan. Salah satu cara menciptakan sustainable fashion adalah dengan penggunaan material kain yang berasal dari serat alam, penggunaan pewarna alami dan pencetakan alami/ ecoprint. Biji alpukat dan kulit bawang merah pada umumnya seringkali dianggap sebagai sampah, padahal bagian tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pewarna alami. Penggunaan biji alpukat dan kulit bawang merah sebagai pewarna alami dapat meminimalisir pencemaran air dan tanah, serta dapat mengurangi limbah alam yang dihasilkan oleh alpukat dan bawang merah. Biji alpukat dapat menghasilkan warna peach serta warna pink salmon, sedangkan kulit bawang merah menghasilkan warna cokelat, hijau kecoklatan, dan kuning tergantung fiksasi yang digunakan. Daun jati menghasilkan warna merah keunguan, daun lanang menghasilkan warna kuning dan daun cemara menghasilkan warna hijau kecokelatan, warna yang dihasilkan ketiga daun tersebut dapat menghasilkan warna yang baik dan memberikan estetika bentuk daun pada kain. Pemilihan daun jati, daun lanang, dan daun cemara sebagai bahan dalam pembuatan ecoprint karena dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia serta sebagai upaya pelestarian bahan alam di lingkungan sekitar. Teknik tie dye menggunakan pewarna alami dan teknik ecoprint yang akan diterapkan pada busana ready-to-wear, dapat meningkatkan daya tarik konsumen dan menciptakan alternatif baru di dunia fashion. Busana ready-to-wear ini dibuat berdasarkan Indonesia Trend Forecasting 2023-2024: Co-exist, dengan mengangkat tema The Soul Searchers dan sub-tema Healing. Pemilihan warna tema The Soul Searches adalah warna-warna natural seperti pink salmon, kuning dan hijau dalam nuansa pastel yang menyejukkan dan menenangkan. Maksud dan tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah menghasilkan busana ready-to-wear yang sustainable fashion dengan menggunakan material kain dari serat alam, mengimplementasikan teknik ecoprint dan teknik tie dye menggunakan pewarna alami biji alpukat dan kulit bawang merah serta pemanfaatan limbah sisa produksi berupa kain sebagai aksesoris packaging yang ramah lingkungan. Harga jual busana ini ditetapkan berdasarkan hasil survei dengan membandingkan produk serupa. Penerapan sustainable fashion dapat meningkatkan nilai tambah produk dan memperkuat daya saing pasar baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri, sehingga busana ini ditawarkan dengan harga kompetitif yaitu Rp.800.000 dan memberikan nilai menarik bagi konsumen yang mencari busana sustainable fashion.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titlePEMBUATAN SUSTAINABLE FASHION READY-TO- WEAR DENGAN TEKNIK ECOPRINT DAN TEKNIK TIE DYE MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMIen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf741.3 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf1.63 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf747.8 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf1.62 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf915.61 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.