Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1196
Title: | PENERAPAN UPCYCLING DENGAN TEKNIK SULAM HIAS PADA BUSANA READY-TO-WEAR DELUXE |
Authors: | Maulid, Al Fauziyyah Rachman |
Issue Date: | 2023 |
Abstract: | Seiring perkembangan jaman pakaian tidak lagi sebagai kebutuhan pokok namun pakaian dapat juga menjadi media untuk mengekspresikan diri atau menunjukan status sosial masyarakat dalam berpakaian. Menurut DataIndonesia.id Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa industri tekstil dan pakaian mengalami peningkatan dalam produksi maupun penjualan. Hal ini menyebabkan masyarakat banyak membeli pakaian baru yang hanya digunakan dalam jangka waktu pendek. Pada akhirnya banyak pakaian yang menjadi tumpukan di dalam lemari sehingga pakaian tersebut tidak lagi terpakai. Riset terbaru dari YouGov Omnibus 2017 orang dewasa (66%) di Indonesia membuang pakaian dalam satu tahun terakhir dan seperempat (25%) telah membuang lebih dari sepuluh item pakaian. Tidak hanya itu, meningkatnya permintaan konsumen dalam bidang tekstil dan produksi menimbulkan dampak lingkungan dan sosial yang signifikan. Untuk mengatasi hal tersebut maka solusi yang dapat digunakan untuk memperlambat peningkatan limbah fashion seperti membeli pakaian bekas dan melakukan upcycling pada pakaian bekas atau pakaian bekas yang telah dibeli. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perancangan busana pada tugas akhir ini mengambil konsep upcycling dengan teknik sulam hias. Upcycling merupakan proses mengubah pakaian lama yang telah usang atau rusak dan dimodifikasi menjadi sesuatu yang baru dan memiliki nilai tambah. Teknik sulam hias memiliki berbagai macam jenisnya. Pada pembuatan tugas akhir ini tusuk hias yang dipakai adalah tusuk hias rantai dan tusuk hias feston. Tema busana Ready-to-Wear Deluxe ini adalah “Reminiscence” yaitu memiliki arti kenangan. “Kenangan” disini diartikan sebagai barang/pakaian-pakaian sudah tidak terpakai yang memiliki kenangan dimodifikasi tanpa menghilangkan kenangan itu sendiri. Warna yang digunakan adalah coklat, cream maupun deep blue dan dipadupadankan dengan warna yang kontras dari sulam hias rantai dan feston. Material yang digunakan didominasi oleh corduroy dipadankan dengan kain katun. Siluet yang digunakan adalah X-line dan T-line. Koleksi busana tugas akhir dibuat sebanyak dua buah dalam bentuk busana Ready-to-Wear Deluxe dengan menggunakan 5 pakaian bekas dan 1 kain sisa. Proses produksi busana Ready-to-Wear Deluxe dimulai dari pemilihan pakaian bekas, perancangan konsep, pembuatan sketsa desain, pembuatan pola, pemotongan kain, penjahitan, pengaplikasian tusuk sulam hias dan finishing. Untuk quality control raw material dilakukan secara visual pada pakaian bekas dan untuk menghindari pakain bekas dari bakteri maka dilakukan perendaman pakaian bekas dengan air panas. Quality control pada proses dilakukan setiap terselesaikannya satu proses produksi, hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan atau cacat produk yang dapat mempengaruhi hasilnya. Penerapan upcycling menggunakan teknik combining, redesingning dan decorating. Dalam menentukan harga jual untuk busana dilakukan perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) yang merupakan penjumlahan biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku, material pendukung, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Setelah rekapitulasi dari HPP, maka HPP ditambahkan dengan jumlah laba yang ditetapkan untuk menghasilkan harga jual setiap produk. Dari HPP dan laba yang ditetapkan sebesar 20% menghasilkan harga jual untuk busana Ready-to-Wear deluxe 1 sebesar Rp 522.000,00 dan harga jual untuk busana Ready-to-Wear deluxe 2 sebesar Rp 558.000,00. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1196 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 1.03 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 805.61 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 1.19 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 803.31 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Lampiran.pdf | 1.19 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.