Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1191
Title: | PEMANFAATAN LIMBAH BENANG JAHIT MENJADI TEKSTUR KOMBINASI DENGAN BORDIR PADA OUTERWEAR |
Authors: | Etika, Citra Budiani |
Issue Date: | 2023 |
Abstract: | Rancangan desain busana ready-to-wear dengan tampilan outerwear ini dibuat berdasarkan Indonesia Fashion Trend 2023/2024: Co-Exist dengan sub tema The Soul Searchers. Tema The Soul Searchers menampilkan busana dengan gaya sederhana dan santai. Warna alam digunakan dengan tampilan organik dan natural dengan point of interest pada susunan limbah benang jahit menjadi tekstur kombinasi dengan bordir. Keseluruhan dari rancangan desain ini mengacu pada tema The Soul Searchers, dari warna, motif, hingga bentuk potongan pada desain busana. Nama koleksi busana ini adalah Hope yang memiliki arti harapan, berharap dapat menemukan keseimbangan dan ketenangan setelah melakukan aktivitas panjang, serta memiliki dambaan akan perasaan damai dan kesederhanaan antar alam, lingkungan, dan sesama manusia. Rancangan ini terinspirasi dari ditemukannya limbah benang jahit di konfeksi, serta limbah benang jahit ini memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali menjadi tekstur dengan menggunakan teknik upcycling dengan jenis decorating. Material yang digunakan membuat reka bahan koleksi busana ini adalah limbah benang jahit dengan jenis poliester. Limbah benang jahit didapatkan dari konfeksi kawasan Tritunggal Kabupaten Lamongan. Koleksi desain yang terpilih dan di produksi merupakan busana ready-to-wear deluxe dengan tampilan outerwear berupa vest yang memiliki siluet H-line. Siluet H-line dalam desain ini terletak pada tampilan penggunaan vest dengan dress yang menggambarkan seperti tampilan potongan dibagian pinggang. Busana dibuat dengan menerapkan pemanfaatan limbah benang jahit. Susunan limbah benang jahit disusun secara vertikal dengan pemilihan warna acak. Penyusunan limbah benang jahit menjadi tekstur dilakukan secara manual dan dikombinasikan dengan bordir. Proses bordir dilakukan dengan menggunakan mesin bordir manual. Perubahan desain dan pemilihan material dilakukan karena limbah benang yang terkumpul memiliki tone warna yang berbeda dengan desain awal, perubahan ini dilakukan untuk menyelaraskan moodboard, desain, dan aktual bahan baku. Kendala dalam proses pembuataan tekstur kombinasi bordir dengan pemanfaatan llimbah benang jahit terletak pada proses penyusunan, proses bordir, dan penjahitan, dimana susunan benang bergeser saat dilakukan proses jahit. Busana koleksi pertama menampilkan susunan limbah benang sebagai tekstur dengan kombinasi bordir yang dihiasi payet pasir pada bagian motif kawung, serta busana kedua menampilkan susunan limbah benang sebagai tekstur dengan kombinasi bordir dan dihasi dengan corsage bordir motif kawung dan dihiasi payet pasir. Variasi reka bahan ini menampilkan kesan yang elegan namun tetap sederhana. Koleksi busana ready-to-wear deluxe dengan tampilan outerwear ini ditunjukan untuk wanita dengan usia 25-35 tahun yang telah bekerja, seorang upcycling enthusiast dengan karakter lembut, lokal, santai, dan elegan. Harga jual busana koleksi hope ditetapkan sebesar Rp 1.250.000,00 dengan keuntungan sebesar 25%. Presentase laba 25% dipilih dengan mempertimbangkan konsep, teknik reka bahan, kesulitan proses pembuatan, serta laba tersebut akan digunakan sebagai pengembangan usaha kedepannya. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1191 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 1.04 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 852.79 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 803.03 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 617.67 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.