Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1186
Title: | EKSPLORASI RAGAM HIAS SUMATRA UTARA SEBAGAI MOTIF BUSANA READY-TO-WEAR DENGAN TEKNIK BATIK TULIS DAN EMBROIDERY |
Authors: | Brenda, Lusiana Sihombing |
Issue Date: | 2023 |
Abstract: | Setiap daerah di Indonesia memiliki berbagai warisan budaya diantaranya kesenian dan ragam hias. Kondisi budaya dan adat yang pluralis dan merupakan penjelmaan dari sebagian falsafah hidup tersebut menjadikan Sumatra Utara kaya akan kebudayaan diantaranya kesenian dan ragam hias. Falsafah hidup masyarakat Batak menjadi sumber inspirasi dalam proses pembuatan busana ready-to-wear dengan menerapkan eksplorasi ragam hias menjadi motif batik dan embroidery pada busana ready-to-wear. Ragam hias yang digunakan pada proses eksplorasi motif pada busana ready-to-wear ini yaitu gorga ulu paung, gorga simarogung-ogung, rumah bolon, dan ulos ragi hotang melalui tahapan stilasi menjadi motif batik tulis dan motif embroidery yang mengacu pada Trend Forecasting 2023-2024 bertema CO-EXIST dengan sub tema “The Soul Searches”, sub bab Rural. Busana ini berjudul ”Gorga’eous” yang merupakan penggabungan kata Gorga dan gorgaeous dalam bahasa inggris yang berarti cantik. Tema ini diangkat dari falsafah hidup masyarakat suku Batak di Sumatra Utara yaitu Hamoraon (kekayaan), Hagabeon (keturunan), dan Hasangapon (kehormatan) dengan menggunakan ragam hias yang mempunyai makna dari falsafah batak tersebut. Konsep produk ini yaitu tradisional modern dengan look tradisional-modern dengan look formal casual yang memberikan kesan kuat, pemberani, dan anggun. Warna yang digunakan pada busana ini juga dipilih berdasarkan kombinasi tiga warna utama atau biasa disebut dengan warna tradisional Batak Toba “Tiga Polit” yaitu warna merah, hitam dan putih. Unsur tradisional pada busana ready-to-wear ini diterapkan dengan pembuatan batik tulis dengan motif ragam hias Sumatra Utara. Batik tulis ini dibuat menjadi selendang yang diletakkan pada bagian atas look 1 dan bagian bawah look 2. Penerapan embroidery dibuat dengan motif gorga ulu paung dan gorga simarogung ogung dengan teknik punch needle pada corset top look 1 dan pada bagian belakang blazer. Sulam tangan diterapkan dengan motif hasil eksplorasi ragi hotang dengan rumah bolon yang diciptakan pada rok look 1 dan bagian depan blazer look 2. Penerapan busana ready-to-wear dilakukan untuk memberikan kesan busana yang terus berkembang atau biasa disebut modern dengan tetap memberikan unsur kebudayaan Indonesia pada busana. Tampilan busana yang modern dan mengikuti perkembangan zaman tetap tidak melupakan budaya dengan motif ragam hias budaya daerah Sumatra Utara yang terdapat pada busana. Produk ini dibuat dengan harapan masyarakat Indonesia khususnya generasi masa depan tampil dengan busana modern dengan tetap mengembangkan budaya Indonesia, khususnya budaya Sumatra Utara. Busana ready-to-wear dapat digunakan untuk menghadiri acara tertentu seperti menghadiri acara gallery opening, fashion show, jamuan pesta, maupun acara dengan tema dalam berbusana. Busana ini memiliki segmentasi pasar usia dewasa dengan usia 22 tahun sampai 30 tahun yang berkarir dan memiliki pendapatan tetap dan ketertarikan terhadap fesyen modern-tradisional. Penerapan harga jual busana ready-to-wear 1 adalah Rp 3.862.000 dan harga jual busana ready-to-wear 2 adalah Rp 3.811.000. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1186 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 1.05 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 1.01 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 1.65 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 1 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.