Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1169
Title: PERBAIKAN LINE BALANCING DAN PENATAAN ULANG LAYOUT MESIN PADA PENJAHITAN OVERALL DRESS STYLE KEIKO SEBAGAI UPAYA UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI DI LINE 4 PT AGUNG BUSANA LESTARI
Authors: Putri Nurul, Padillah
Issue Date: 2023
Abstract: PT Agung Busana Lestari merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pakaian jadi. Salah satu model pakaiannya adalah Overall Dress Style Keiko yang dikerjakan oleh Departemen Sewing Line 4 terhitung dari tanggal 10- 17 April 2023 sebanyak 1.083 pieces. Pada saat produksi terjadi permasalahan mengenai target produksi yang belum tercapai yaitu 208 pieces/hari sesuai yang ditetapkan oleh perusahaan. Target produksi aktual yang dihasilkan baru mencapai 152 pieces pada hari ke dua produksi. Permasalahan ini terjadi karena adanya bottleneck (penumpukan material) akibat dari pembagian beban kerja yang tidak seimbang antar operator. Dari total 24 stasiun kerja, terdapat 3 stasiun kerja yang menjadi awal bottleneck yaitu stasiun kerja 9 mengerjakan proses jahit pinggir saku kanan kiri, stasiun kerja 10 mengerjakan proses jahit klim tali bahu dan proses jahit gabung tali bahu, stasiun kerja 15 mengerjakan proses seri tali dan masukan tali serut ke tali bahu dan proses jahit tali serut ke tali bahu. Tindakan awal yang dilakukan adalah melakukan pengukuran waktu pada keseluruhan proses untuk mengetahui waktu baku saat pengamatan dan beban kerja secara nyata. Dari hasil perhitungan beban kerja tersebut dilakukan penyeimbangan beban kerja kepada setiap operator. Untuk proses yang mengalami bottleneck yaitu jahit pinggir saku kanan kiri dibantu oleh stasiun kerja 8 yang mengerjakan proses jahit bawah saku kanan kiri. Proses jahit klim tali bahu dilakukan oleh stasiun kerja 12 yang mengerjakan proses jahit tengah tali bahu. Proses seri tali dan masukan tali serut ke tali bahu dibantu oleh stasiun kerja 14 yang mengerjakan proses balik tali serut. Perbaikan Line Balancing juga dilakukan kepada stasiun kerja yang memiliki banyak waktu menganggur. Stasiun kerja 6 hanya mengerjakan proses gambar saku sehingga membantu proses seri saku. Stasiun kerja 18 membantu mengerjakan proses jahit yoke belakang dan jahit tali belakang dan proses jahit yoke depan dan jahit tali depan memiliki banyak waktu mengangur sehingga operator tersebut dihilangkan dan kedua proses tersebut dibantu oleh stasiun kerja 20 yang mengerjakan proses jahit ketiak kanan kiri. Jenis layout mesin yang digunakan adalah Pola Zig-Zag dengan Progressive Bundle System. Terdapat satu operator yang dilakukan perpindahan posisi pada penataan ulang layout mesin, yaitu operator yang mengerjakan proses jahit yoke belakang dan tali bahu belakang. Hal tersebut dilakukan karena adanya pengurangan satu operator yang sebelumnya membantu proses jahit yoke belakang dan tali bahu belakang dan, proses jahit yoke depan dan tali bahu depan. Dengan adanya perbaikan line balancing ini, maka terjadi pengurangan operator dari 24 orang menjadi 23 orang. Hasil perbaikan line balancing dan penataan ulang layout mesin tersebut diimplementasikan pada produksi hari keempat. Terjadi peningkatan hasil produksi dari 152 pieces /hari menjadi 216 pieces /hari, tercapainya minimum produktivitas perusahaan 90% yaitu dari 73,08% menjadi 103,85%, meningkatnya line efficiency (efisiensi lintasan) dari 68,27% menjadi 87,10%, mengecilnya balance delay (keseimbangan waktu senggang) dari 31,73% menjadi 12,90%, dan mengecilnya smootness index (nilai indeks kelancaran) dari 282,90 menjadi 109,01.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1169
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I_PUTRI NURUL PADILLAH - Putri Nurul.pdf923.33 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi - Putri Nurul.pdf991.46 kBAdobe PDFView/Open
DAPUS_PUTRI NURUL PADILLAH - Putri Nurul.pdf4.5 MBAdobe PDFView/Open
Intisari - Putri Nurul.pdf812.68 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.