Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/981
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAulia, Nikita Palmaristi-
dc.date.accessioned2023-06-15T07:53:43Z-
dc.date.available2023-06-15T07:53:43Z-
dc.date.issued2017-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/981-
dc.description.abstractPT Apparel One Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pakaian jadi yang terletak di Kawasan Industri Wijayakusuma, Jl. Raya Semarang Kendal KM 12, Kelurahaan Randu Garut Kecamatan Tugu, Semarang Barat Jawa Tengah. PT Apparel One Indonesia didirikan pada tanggal 19 Agustus 2011 sesuai dengan surat keputusan izin usaha pada nomor 230/I/IU/I/PMA/INDUSTRI/2012 dan PT Apparel One Indonesia salah satu anak perusahaan dari Triputra Group. Perusahaan dengan penerapan join venture Bina Busana Internusa 50%, LibGroup 40%, dan DDD YeahGroup 10%. Dengan luas tanah 13.914 m2. Struktur organisasi di PT Apparel One Indonesia menggunakan struktur dengan kekuasaan tertinggi adalah CEO dan jumlah karyawan sampai dengan bulan Desember 2017 sebanyak 2.273 orang pekerja yang terdiri dari 54 orang lulusan SD, 637 orang lulusan SMP, 654 orang lulusan SMA, 622 orang lulusan SMK, 11 orang lulusan D1, 1 orang lulusan D2, 16 orang lulusan D3, 51 orang lulusan S1, 2 orang lulusan S2 dan lain-lain 228 orang. Alur proses produksi PT Apparel One Indonesia meliputi: persiapan bahan baku, pembuatan pola dan grading pola, marker, gelar-susun kain, pemotongan, penomoran dan pembundelan, persiapan bahan pembantu, penjahitan, penyempurnaan, pemeriksaan dan pengiriman. Jenis produksi di PT Apparel One Indonesia adalah pakaian sportwear seperti celana olahraga, jaket, dan kaos olahraga dengan buyer Adidas dengan bahan yang digunakan sebagian besar adalah kain rajut dan jenis serat polyester 80% dan cotton 20%. Jumlah produksi selama satu bulan sebanyak ± 1.000.000 pcs/bulan dengan jumlah 42 line. Hasil produksi sebagian besar dikirim ke Amerika, Korea, China, Eropa. PT Apparel One Indonesia mempunyai sarana produksi yang cukup lengkap sehingga seluruh proses produksi dapat dikerjakan di perusahaan. PT Apparel One Indonesia ditunjang juga dengan tenaga listrik bersumber dari Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) , 2 unit generator dengan kapasitas 230 kVA dan 500 kVA, 5 buah mesin boiler sebagai penghasil uap untuk digunakan dalam proses produksi dan penyediaan air bersih untuk sehari-hari. Dan sarana penunjang produksi lainnya yaitu, laboratorium dan ruang Information Technology ( IT ) . Perusahaan memiliki sarana penyimpanan barang seperti gudang fabric, gudang accessories, gudang mesin, dan gudang pakaian jadi. Bagian akhir dari Laporan Praktik Kerja Lapangan ini pada bab IV membahas tentang pengamatan terhadap penyebab terjadinya cacat jahitan yang melintir pada proses produksi penjahitan general jaket style S1720LLAU024 pada proses bagian kerah yang ditemukan dibagian inline QC. Berdasarkan pengamatan terdapat 105 pcs yang tidak sesuai spesifkasi oleh QC inline dari total produksi sebanyak 350 pcs. Masalah rework tersebut akan menambah waktu pengerjaan mulai dari membongkar sampai pemasangan kembali dan dapat mengganggu jalannya produksi. Menurut hasil pengamatan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan jahitan melintir yaitu faktor metoda dan faktor mesin. Usulan perbaikan yang diberikan adalah memberikan pengarahan terhadap operator untuk selalu melakukan pengecekan ( self inspection ) dan memberi arahan sebelum memulai proses penjahitan ( khusus karyawan baru atau karyawan training ) , sehingga jumlah rework dapat berkurang.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titleLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT APPAREL ONE INDONESIAen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Produksi Garmen Dan Fashion Desain

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf477.89 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf486.57 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf476.27 kBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf480.09 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.