LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT ECO SMART GARMENT INDONESIA–KLEGO

Abstract

PT Eco Smart Garment Indonesia–Klego merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garmen. Perusahaan ini berlokasi di dukuh Blumbang, Kecamatan Klego, Boyolali, Jawa Tengah diresmikan pada tanggal 26 Agustus 2016. PT Eco Smart Garment Indonesia–Klego ini merupakan anak perusahaan dari PT Pan Brothers Tbk yang melakukan join venture dengan Mitsubishi Corporation Fashion Co., Ltd dengan pembagian saham sebesar 85%-15%. Perusahaan memiliki satu buyer yaitu UNIQLO. UNIQLO merupakan perusahaan Jepang yang memproduksi garmen dengan tema casual. Perusahaan tidak memasarkan langsung hasil produksinya kepada konsumen melainkan mengirimkan hasil produksi kepada warehouse milik buyer yang berada di berbagai negara seperti negara bagian Eropa, Australia, USA, dan Asia. Perusahaan memiliki karyawan sebanyak 4055 karyawan pada bulan Desember 2016. Pendidikan terakhir karyawan di perusahaan mulai dari SD hingga Sarjana, SD sebanyak 4 karyawan, SMP sebanyak 1494 karyawan, SMA/SMK sebanyak 2185 karyawan, Diploma sebanyak 52 karyawan dan Sarjana sebanyak 59 karyawan dan tidak ada keterangan sebanyak 261 karyawan. Struktur organisasi berbentuk garis dan staf dengan pimpinan tertinggi dipegang oleh direktur utama. Perencanaan produksi dilakukan oleh pihak Production Planning Inventory Controlling (PPIC). PPIC mengatur kebutuhan produksi sesuai dengan pesanan buyer mulai dari pemesanan material hingga pengiriman hasil produksi dilaksanakan. Pesanan yang diterima oleh perusahaan tidak langsung diberikan oleh buyer kepada PPIC melainkan oleh pihak PPIC Center. Pihak PPIC Center berhak mengatur pembagian produksi kepada seluruh anak perusahaan PT Pan Brothers Tbk sesuai dengan kapasitas produksinya. Produk UNIQLO yaitu jaket bomber, jaket running, dan celana jogger. PT Eco Smart Garment Indonesia– Klego memiliki mesin produksi sebanyak 4446 unit dan mesin non produksi sebanyak 354 unit. Jumlah mesin yang dimiliki oleh perusahaan dapat menunjang proses produksi. Namun untuk mesin-mesin khusus banyak yang belum perusahaan miliki dan apabila ada pesanan yang mengharuskan menggunakan mesin khusus perusahaan akan meminjam dari anak perusahaan PT Pan Brothers Tbk lainnya, tetapi apabila anak perusahaan PT Pan Brothers Tbk juga tidak memiliki mesin khusus tersebut perusahaan akan menyewa kepada pihak eksternal. Diskusi pada Laporan PKL adalah mengenai waktu yang hilang (lost time) akibat proses layout line sewing yang memerlukan waktu lima hari kerja. Proses layout line sewing hanya dilakukan oleh satu orang yaitu technical sehingga proses layout line sewing memerlukan waktu sangat lama dibanding dengan target yang sudah ditetapkan oleh general manager industrial engineering (IE) yaitu lima jam. Diskusi ini dipilih karena efektifitas produksi dapat meningkat apabila proses layout line sewing dapat diperbaiki dan waktu pengerjaan lebih efisien dengan waktu kerja yang hilang (lost time) dapat diminimalisir dengan cara penambahan jumlah pengajar saat proses layout line sewing yang dibantu oleh pihak IE dan supervisor line tersebut.