Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/964
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Sarah, Nurfirda | - |
dc.date.accessioned | 2023-06-13T03:36:24Z | - |
dc.date.available | 2023-06-13T03:36:24Z | - |
dc.date.issued | 2017 | - |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/964 | - |
dc.description.abstract | PT Dewasutratex II merupakan perusahaan tekstil yang berbentuk Perseronan Terbatas yang menggunakan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Sejarah berdirinya PT Dewasutratex II diawali dengan berdirinya PT Hintex Mitra Jaya. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 15 September 1986 dengan sumber permodalan berasal dari keluarga diantaranya adalah Hindarta Sanjaya, Jo Anderson Wiharjo, Jo Tjin Khoen, Jo Gasyanto dan Jo Wijayanto. Lokasi perusahaan berada di jalan Cibaligo km 2,8, Kecamatan Cimahi Selatan, kota Cimahi dengan luas tanah 100.000 m2 dan luas bangunan 68.000 m2 . Tujuan didirikannya PT Hintex Mitra Jaya adalah untuk membantu pengembangan PT Dewasutratex guna mencapai keuntungan yang maksimal, menunjang pertumbuhan produksi , mempertahankan kelangsungan hidup pemilik dan karyawan, serta menampung tenaga kerja. PT Dewasutratex II mulai berproduksi pada tahun 1992 dengan produksi mulamula berupa kain grey dari Departemen Pertenunan. Pada tahun 1995, departemen Processing (pencelupan, pencapan, dan penyempurnaan) mulai berproduksi dan menghasilkan kain yang telah disempurnakan. Hasil produksi PT Dewasutratex II tidak selalu tetap, tergantung banyaknya pesanan. Jumlah mesin tenun water jet loom di bagian Departemen Pertenunan Unit I sebanyak 192 mesin dan di Departemen Pertenunan Unit II sebanyak 235 mesin. Kapasitas produksi rata-rata 3 juta yard perbulan. Sistem pemasaran produksi PT Dewasutratex II dilakukan melalui agen penjualan yang ditunjuknya. Agen penjualan tersebut mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap pendistribusian dan pemasaran hasil produksi. Pemasaran hasil produksi 75% untuk ekspor ke negara-negara yang utamanya ke negara Singapura, Malaysia, Hongkong, Jepang, Taiwan, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Negara Timur Tengah lainnya dan 25% untuk pasar lokal. Terjadinya krisis ekonomi diawal tahun 1997 membuat pemilik perusahaan mengeluarkan suatu keputusan untuk menggabungkan atau merger antara PT Hintex Mitra Jaya dengan PT Dewasutratex. Penggabungan kedua perusahaan tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, meningkatkan kinerja perusahaan. Struktur organisasi perusahaan ini berbentuk garis dengan pimpinan tertinggi dipegang oleh dewan komisaris. PT Dewasutratex II memiliki sarana penunjang proses produksi seperti : Tenaga listrik yang berasal dari PLN, tenaga uap yang berasal dari ketel uap (boiler) sumber air yang berasal dari sumur artesis dan pengolahan limbah, laboratorium serta pergudangan. Jumlah karyawan PT Dewasutratex II bulan Desember 2016 adalah 3248 orang dari berbagai latar belakang pendidikan dengan waktu kerja shift dan non shift. Disamping itu perusahaan memiliki dan menjalankan peraturan-peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Perusahaan memberikan berbagai fasilitas yang diatur dalam Kesepakatan kerja Bersama (KKB). Dalam laporan praktik kerja lapangan ini pada bab diskusinya membahas tentang pengamatan terhadap penyebab terjadinya fly waste menempel pada benang di mesin direct warping (TWN). Karena dalam hambatan proses di direct warping, hambatan proses yang paling banyak dan sering muncul adalah tentang fly waste. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.title | LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT DEWASUTRATEX II | en_US |
dc.type | Other | en_US |
Appears in Collections: | Teknik Tekstil |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 2.09 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 2.09 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 2.09 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Ringkasan.pdf | 2.09 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.