Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/943
Title: | LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT SOLJER ABADI |
Authors: | Bayu, Samodra |
Issue Date: | 2017 |
Abstract: | PT Soljer Abadi Kntting Mill (PT Soljer Abadi) merupakan perusahan tekstil yang bergerak di bidang perajutan. Resmi didirikan pada 1 September 2010 dan merupakan salah satu anak perusahaan dari Nirwana Group. Perusahaan beralamat di Jalan Raya Rancaekek–Majalaya No. 289, Desa Solokan Jeruk, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung. Struktur organisasinya berbentuk garis dengan pimpinan tertinggi seorang direktur utama. Sistem permodalan berasal dari modal pribadi yang merupakan penanaman modal dalam negeri. Tenaga kerja yang dimiliki hingga Desember 2016 berjumlah 465 orang, dengan tingkat pendidikan mulai dari SMP hingga Perguruan Tinggi. PT Soljer Abadi memiliki 178 mesin rajut bundar pada gedung A, B dan C dengan jenis, merk dan variasi ukuran mesin yang berbeda. Mesin rajut yang dimiliki antara lain Mesin Rajut Bundar Single Jersey (Single Knit), Double Knit (RIB dan Interlock), Stripper dan Mesin Rajut Datar. Bahan baku yang umum digunakan untuk produksi antara lain Katun, CVC, TC, TR, polyester (staple dan filamen), rayon, spandex, benang campuran dan benang spesial (slub dan inject). Hasil produk PT Soljer Abadi adalah jenis kain single jersey, double knit, strip, corak dan kerah dengan jumlah produksi kain rajut mentah (greige) hingga kurang lebih 1.000 ton per bulannya. Hasil produksi perusahaan dikirim ke Bandung, Jakarta, Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Jepang dan Korea serta Timur Tengah. Pada proses inspeksi kain, PT Soljer Abadi menekankan kualitas mutu yang baik dalam pembuatan kain rajutnya dan menggunakan metoda sistem four point system untuk inspeksi hasil kainnya. Diskusi yang dibahas mengenai pengamatan waktu proses maintenance. Topik ini diambil dikarenakan ingin mengetahui apakah proses maintenance tersebut dapat dikurangi waktu prosesnya. Karena semakin lama mesin mati saat proses maintenance, ada biaya yang dikeluarkan dan akan berpengaruh terhadap perencanaan produksi perusahaan. Dapat disimpulkan berdasarkan data dan asumsi bahwa waktu proses maintenance dapat berkurang ± 10 - 15 menit dengan cara memindahkan ruang pemeriksaan ke area sekitar mesin. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/943 |
Appears in Collections: | Teknik Tekstil |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 4.04 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 4.04 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 4.04 MB | Adobe PDF | View/Open | |
Ringkasan.pdf | 4.04 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.