LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT TARUMATEX

Abstract

PT Tarumatex bergerak dibidang usaha industri pertenunan, pencelupan dan penyempurnaan tekstil, yang didirikan pada tahun 1957 dengan nama awal PT Laperisa, pada tahun 1969 perusahaan ini diambil alih oleh Yayasan Dharma Putera Kostard dengan mengganti nama menjadi PT Tarumatex. Awalnya perusahaan hanya bergerak pada bidang pertenunan, lalu pada tahun 1972 dibuka Departemen Dyeing Finishing. Lokasi perusahaan terletak di jalan Jendral Ahmad Yani No. 806, Bandung atau ± 5 km arah timur dari pusat kota Bandung, yang berdiri diatas tanah seluas ± 120.043 m dan luas bangunannya ± 40.947 m 2 . Kemudian pada akhir tahun 1999, sebagian luas tanah disewakan pada PT Indogrosir yang masih dibawah PT Salim Group. Perusahaan ini didirikan berdasarkan Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ) , dan sebagian modal dipinjam dari Bank Central Asia yang masih satu group dengan Salim Group. Pemasaran 100% dilakukan di dalam negeri. Perusahaan ini memproduksi kain poliester-rayon, poliester-kapas, kapas, dan rayon dengan jumlah produksi 250.000 m/ bulan. Struktur organisasi perusahaan berpola struktur garis dan staf. Karyawan yang terdapat dalam Departemen Dyeing Finishing berjumlah 84 orang termasuk kepala departemen. Sarana penunjang produksi yang dimiliki oleh perusahaan berupa sumber air yang berasal dari 6 buah sumur pompa dengan kebutuhan air sebanyak 100.000 m /bulan, pengolahan air limbah dengan pengolahan secara kimia, biologi, dan fisika, penunjang produksi lainnya adalah bengkel dan utilitas dengan menangani kebutuhan listrik untuk penerangan maupun untuk produksi diperoleh dari PLN ( Perusahaan Listrik Negara ) dengan kapasitas 2770 kVA dan dibantu oleh generator dengan kapasitas 3160 kVA, juga terdapat satu laboratorium, dan 5 gudang. Berdasarkan analisa selama melakukan kerja praktik, terdapat beberapa masalah yang sering terjadi pada proses produksi salah satunya adalah penghilangan kanji yang kurang bersih yang disebabkan zat pembantu yang digunakan tidak sesuai karena jenisnya anionik, pada bagian tinjauan khusus dijelaskan pengaruh zat pembantu jenis anionik dan jenis yang seharusnya digunakan yaitu jenis nonionik.