Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/866
Title: | PENGARUH TOP FRONT ROLL BARU YANG DIGUNAKAN SEBELUM DAN SETELAH TREATMENT H 2 SO 4 TERHADAP KETIDAKRATAAN BENANG DAN KEKUATAN TARIK PER HELAI BENANG POLIESTER SEMIDULL Ne 1 30 DI MESIN RING SPINNING TOYODA RY5. |
Authors: | Fitria, Purwanti |
Issue Date: | 2014 |
Abstract: | PT Superbtex adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pemintalan Poliester yang sangat memperhatikan pentingnya kualitas benang yang dihasilkan. Dalam proses pemintalan benang, ketidakrataan adalah faktor yang tidak dapat dihindari namun masih bisa dikendalikan. Salah satu upaya untuk mengendalikan ketidakrataan benang yang dihasilkan adalah dengan cara perawatan pada roll-roll peregang yang digunakan pada mesin Ring Spinning. Pada umumnya perawatan roll-roll peregang dilakukan pada roll-roll peregang yang sudah digunakan dan mengalami aus. Namun, PT Superbtex juga melakukan perawatan terhadap Top Front Roll yang baru. Jenis perawatan yang dilakukan untuk top front roll baru berupa acid treatment yaitu pencucian top front roll menggunakan larutan H 2 SO 4 dengan kadar 85%. Pencucian ini menyebabkan timbulnya lapisan tipis pada permukaan top front roll sehingga menghasilkan permukaan yang halus. Permukaan top front roll yang halus dapat membuat proses peregangan menjadi lancar tanpa adanya lapping. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh treatment, maka dilakukan pengujian pengaruh top front roll baru sebelum treatment dan setelah treatment terhadap ketidakrataan benang dan kekuatan benang. Jenis benang yang digunakan pada pengujian ini adalah Poliester Semi Dull Ne 1 30. Berdasarkan pengujian dan pengolahan data yang dilakukan terhadap top front roll baru sebelum treatment dan setelah treatment, diperoleh kesimpulan bahwa proses produksi pada mesin ring spinning menggunakan top front roll baru setelah treatment menghasilkan nilai ketidakrataan benang yang sesuai dengan standar yang digunakan PT Superbtex yaitu 9,39 U% dengan standar ketidakrataan di PT Superbtex sebesar 9,41 U%. Dan penggunaan top front roll baru setelah treatment juga menghasilkan benang dengan kekuatan benang per helai yang lebih tinggi dibandingkan penggunaan top front roll baru sebelum treatment yaitu 719,5 gf dengan standar kekuatan benang per helai PT Superbtex yaitu 650 gf. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/866 |
Appears in Collections: | Teknik Tekstil |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 239.48 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 194.87 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 162.03 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 179.41 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.