Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/782
Title: LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT ROY JAYA
Authors: Ibrahim, Siregar
Issue Date: 2016
Abstract: PT Roy Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil pertenunan didirikan sejak tahun 2002 oleh Bapak Rohidin beserta keluarga yang berasal dari Majalaya. Berlokasi di Jalan Rancajigang No. 64 Majalaya, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Status permodalan di PT Roy Jaya adalah Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ) dengan pemasaran produk kain greige seluruhnya dipasarkan dalam kota yaitu Kota Bandung. PT Roy Jaya berdiri di lahan seluas 3240 m 2 dengan luas bangunan 3150 m 2 yang terdiri dari gedung utama yaitu office, yang di dalamnya juga terdapat ruang untuk bagian produksi. Produk yang dihasilkan PT Roy Jaya yaitu berdasarkan permintaan buyer. PT Roy Jaya memproduksi kain jenis greige ( kain mentah ) dengan kapasitas produksi adalah 87.445,5 meter/minggu. Total jumlah karyawan PT Roy Jaya pada bulan Juni 2016 adalah 60 orang, dengan latar belakang pendidikan SMA 21,67%, SMP 65% dan SD 13,33%. Jumlah mesin yang terdapat di PT Roy Jaya adalah 4 mesin penghanian, dalam satu mesin terdapat satu orang karyawan, 3 unit mesin penyambung benang lusi yang terdiri dari 2 orang karyawan, dan 177 unit mesin rapier yang terdiri dari 28 mesin/line dengan 2 orang operator serta 48 unit mesin tenun teropong, serta jenis mesin-mesin lain yang menunjang hasil produksi. Jumlah mesin yang digunakan PT Roy Jaya sebanyak 234 unit mesin untuk semua proses produksi. Dalam upaya menunjang kelancaran proses produksi, PT Roy Jaya menggunakan tenaga listrik yang berasal dari PLN dengan kapasitas sebesar 5.190 kW. Perusahaan ini memiliki sumber air yang berasal dari sumur bor, sedangkan sarana penunjang produksi lainnya, yaitu pergudangan. Tinjauan khusus pada laporan praktik kerja lapangan ini membahas tentang penyebab terjadinya benang lusi kendor pada pinggir beam di proses pertenunan PT Roy Jaya. Terjadinya benang lusi kendor tersebut disebabkan oleh bagian pengereman mesin ( aus) , kurang teliti dankurang pedulinya operator mesin, dan pemasangan beam yang tidak simetris. Upaya penanggulangan yang dilakukan adalah dengan memperbaiki bagian pengereman yang sudah aus ( mengganti ) , mensejajarkan pemasangan beam ( simetris) , menyesuaikan tegangan pada bagian pinggir beam, serta meningkatkan semangat kerja operator.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/782
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf147.23 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.