LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT KUSUMAHADI SANTOSA

Abstract

PT Kusumahadi Santosa merupakan perusahaan tekstil terpadu yang didirikan pada tanggal tanggal 14 Mei 1980. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak H. Santosa dengan Akta Notaris No. 39 dari Maria Theresia Budisantosa, SH dan diresmikan pada tanggal 21 September 1983 oleh Menteri Tenaga Kerja Soedomo yang didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah H. Ismail. PT Kusumahadi Santosa terletak di Jalan Raya Solo Tawangmangu Km 9,5 Jaten, Kabupaten Karanganyar, Karesidenan Surakarta dan memiliki tanah seluas 103.209 m 2 . Perusahaan ini berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas ( PT ) dan modal perusahaan bersifat Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ) . Jenis produksi yang dihasilkan PT Kusumahadi Santosa adalah kain rayon dan kapas berupa kain grey, kain putih, dan kain berwarna yang dikerjakan dalam proses pencelupan atau pencapan dengan jumlah produksi sekitar 17 juta yard kain/tahun atau 1,4 juta yard/bulan yang dipasarkan di dalam negeri berkisar 60% dan sisanya untuk dipasarkan di luar negeri yaitu kawasan Timur Tengah, dan negara negara Eropa Tengah seperti Inggris dan Belanda. Secara umum pemasaran produk ditujukan untuk industri garmen, pedagang grosir, dan perusahaan tekstil. Jumlah tenaga kerja sampai bulan Maret 2015 adalah 1.429 orang. Struktur organisasi PT Kusumahadi Santosa berbentuk organisasi garis. PT Kusumahadi Santosa terdiri dari beberapa unit produksi yaitu proses pertenunan ( weaving ) , proses persiapan penyempurnaan ( pretreatment ) , pencelupan ( dyeing ) , pencapan ( printing ) , dan penyempurnaan secara fisika. Untuk menunjang produksi tersebut digunakan mesin perble range, mercerizer, daur ulang NaOH ( remerser ) , stenter, flat print, rotary print, steamer, washing continuous, haspel, sanforize, dan inspecting. Perusahaan juga memiliki sarana penunjang produksi yang terdiri dari gudang, laboratorium, listrik dari PLN dengan kapasitas 5540 KVA dan dua unit diesel dengan kapasitas masing masing 1840 KVA, tenaga listrik tersebut sebagian digunakan untuk kebutuhan proses produksi dan sebagian untuk penerangan dan perkantoran. Kebutuhan uap untuk keperluan proses produksi diperoleh dari tiga unit boiler, yaitu masing masing berkapasitas 12 ton/jam, 7,5 ton/jam, dan 10 ton/jam.