LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI BUTIK MALIK MOESTARAM

Abstract

Sesuai ketentuan dalam pelaksanaan pendidikan di Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, untuk menyelesaikan pendidikannya mahasiswa wajib melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) . Praktek Kerja Lapangan dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa dapat menambah pengetahuan, mengenal kegiatan-kegiatan nyata dalam ruang lingkup suatu perusahaan serta melihat secara langsung alur proses kegiatan dan proses pembuatan produk yang ada di suatu perusahaan. Praktek kerja lapangan telah dilakukan di butik Malik Moestaram yang dimulai dari tanggal 9 Februari 2015 sampai dengan 4 April 2015. Butik Malik Moestaram berlokasi di Jalan Sindang Kasih No. 7A, Antapani Bandung, dengan luas bangunan 200m 2 dan luas tanah 230m

2 . Fasilitas mesin yang dimiliki rumah produksi butik Malik Moestaram ini diantara lain 5 mesin jahit, 1 mesin obras, 1 mesin potong dan 1 steam. Butik Malik Moestaram memiliki 13 orang karyawan yang memiliki tugas sesuai dengan jabatan masing-masing. Produk yang dihasilkan oleh Malik Moestaram adalah busana muslim, casual deluxe dan gaun malam. Pemilik sekaligus desainer butik yaitu Malik Moestaram telah berdiri sejak tahun 2000 hingga sekarang. Butik Malik Moestaram merupakan usaha yang didirikannya dengan modal sepenuhnya berasal dari dana pribadi Malik Moestaram. Produk dibuat tergantung pemesanan terutama gaun malam atau dibuat untuk mengikuti acara seperti fashion show, pameran fashion dan pemotretan majalah-majalah. Produk yang dibuat di butik Malik Moestaram merupakan hasil rancangan pemilik butik. Segmen pasar yang dituju yaitu kalangan ekonomi menengah. Jenis produk yang diproduksi oleh butik Malik Moestaram pada bulan Februari hingga Maret 2015 adalah busana muslim dengan rata-rata hasil produksi sebanyak 52 potong per bulan Dalam Laporan Kerja Praktek ini terdapat tinjauan khusus berjudul Peningkatan Kualitas Komponen pada pola busana muslim kain chiffon dengan isi pembahasan yaitu analisa ketidaksesuaian komponen busana muslim kain chiffon dengan pola dalam proses pemotongan. Sesuainya ukuran komponen pakaian memudahkan operator jahit melakukan penjahitan, sangat diharapkan hasil potongan sesuai dengan pola. Selain itu, tujuan dari pembahasan tinjauan khusus ini adalah untuk menghindari kesalahan yang sama akan terulang kembali dalam proses penjahitan di butik Malik Moestaram.