PERHITUNGAN KEBUTUHAN BENANG PADA KEMEJA STYLE BKS 406

Abstract

PT. Shinko Toyobo Gistex Garment merupakan perusahaan dibidang garmen yang pemasarannya ditujukan untuk eksport. Besarnya persediaan bahan baku di perusahaan tersebut diharuskan untuk memperhatikan perencanaan produksi, oleh karena itu perencanaan produksi haruslah setepat mungkin. Perencanaan pada persediaan bahan baku seperti kebutuhan benang juga sangatlah penting untuk di perhatikan karena berpengaruh pada proses produksi dan hasil produksi. PT. Shinko Toyobo Gistex Garment I melakukan perencanaan perhitungan kebutuhan benang dalam satu kemeja perhitungannya tidak mengacu pada beberapa aspek yang mempengaruhi kebutuhan benang seperti pengaruh jenis seam, ketebalan material yang digunakan dan jumlah stitch. Pengamatan di lakukan pada kemeja lengan pendek style bks 406 yang berbahan dasar kain rajut dengan order sebesar 8085 pcs kemeja. Berdasarkan perhitungan kebutuhan benang untuk benang Nm 60/3 #615 di PT Shinko Toyobo Gistex Garment hasil yang didapat adalah 291 cones benang, pada kenyataannya untuk membuat kemeja tersebut hanya membutuhkan 116 cones benang. Hal tersebut mengakibatkan terdapat kelebihan benang sebesar 175 cones benang. Apabila dihitung dengan metoda coats yaitu menghitung kebutuhan benang secara aktual maka kebutuhan hanya sebesar 117 cones benang, sehingga selisih dari kebutuhan nyata hanya sebesar 1 cones benang, pengujian dilanjutkan terhadap benang lainnya dan seluruh hasil perhitungan metoda coats pada benang lainnya juga mendekati kebutuhan nyata benang dengan selisih yang sedikit. Perhitungan menggunakan metoda coats dapat mengurangi kelebihan benang karena menghitung kebutuhan benang secara aktual dengan cara ditiras karena ditiras akan mendapatkan hasil perhitungan yang mendekati kebutuhan nyata, perhitungan coats didapatkan hasil yang efisien dan tidak mengalami kelebihan yang mengakibatkan penumpukan benang di gudang aksesoris.