LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT TRISCO TAILORED APPAREL MANUFACTURING

Abstract

PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing ( PT Trisco TAM ) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pakaian jadi ( garment ) dan berdiri pada tanggal 2 Februari 2000. Perusahaan yang berlokasi di Jl. Raya Kopo-Soreang Km. 11,5 Katapang, Kabupaten Bandung ini berada dalam kawasan industri Tri Kencana. PT Trisco TAM masuk dalam kategori kawasan berikat dan memiliki kantor pusat di Trisula Center Jl. Lingkar Luar Barat, blok A no. 1, Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat 11740. Perusahaan ini berdiri di atas lahan seluas 12.455 m 2 dengan luas bangunan adalah 14.496,357 m Status PT Trisco TAM yaitu perusahaan Penanaman Modal Asing ( PMA ) . Bentuk struktur organisasi perusahaan adalah garis dan staf yang dipimpin oleh Dewan Direktur. Jumlah karyawan PT Trisco TAM sampai bulan Mei 2014 berjumlah 1.801 orang yang terdiri dari lulusan SMP sebanyak 108 orang, SMA 1.630 orang, D-1 12 orang, D-III 11 orang, S-1 39 orang, dan S-2 1 orang. Jumlah mesin produksi yang dimiliki oleh PT Trisco TAM sebanyak 1.441 unit yang merupakan mesin penjahitan dan non penjahitan. Jenis produk yang dihasilkan adalah pakaian kerja seperti celana panjang, rompi, rok, jaket, dan juga seragam untuk pilot, pramugari, karyawan bank, dan karyawan hotel dengan beragam style yang berbeda-beda. Produk yang dihasilkan PT Trisco TAM mencapai 1.374.000 pcs/tahun. Pemasarannya ditujukan kepada pasar lokal 5% dan ekspor 95% ke berbagai negara di benua Australia, Amerika, Asia dan Eropa. Sarana penunjang produksi terdiri dari tenaga listrik yang berasal dari PLN sebesar 1.250 kVA dan 1 unit generator cadangan sebesar 5 kVA, 4 unit ketel uap dengan tekanan sebesar 6-8 bar/mesin. Sarana penunjang produksi lainnya seperti pengelolaan air proses dan limbah, Information Technology ( IT ) , dan pergudangan. Tinjauan khusus membahas tentang produktivitas operator pada proses sewing side body to front panel di lini sub assembly jacket lini 1 dan lini 2. Produktivitas operator di lini 1 lebih tinggi daripada operator di lini 2. Hal ini disebabkan karena gerakan operator di lini 1 lebih baik daripada operator di lini 2. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan perbaikan gerakan dan menerapkannya pada operator di lini 2. Sehingga didapatkan hasil output yang lebih besar yaitu 800 pcs dan terbukti dapat meningkatkan produktivitas operator di lini 2.