LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN Di HIJAB CHIC

Abstract

Hijab Chic adalah produsen busana muslim yang didirikan oleh Nisa Pratiwi pada bulan Maret 2011. Toko Hijab Chic berada di jalan Progo No. 5 Bandung. Tempat produksi Hijab Chic berada di kawasan perumahan, yaitu di jalan Golf Barat VI No. 2 Arcamanik Bandung. Luas area di rumah produksi Hijab Chic adalah 900 m . Pemodalan dari bisnis pakaian muslim ini berasal dari dana pribadi pemilik. Hijab Chic memproduksi pakaian muslim seperti atasan, abaya, celana, rok dan kerudung. Pemasaran produk dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menjual langsung kepada konsumen di toko maupun penerimaan pemesanan lewat media sosial facebook dan instagram. Cara penjualan lainnya yaitu dengan menerima agen resmi atau disebut juga sebagai reseller produk Hijab Chic. Setiap bulannya Hijab Chic memproduksi pakaian sebesar 400 potong pakaian. Hingga bulan Maret 2014 , reseller Hijab Chic berjumlah 35 orang yang tersebar di 19 kota di dunia, diantaranya yaitu Surabaya, Binuang dan Tanjung Pinang. Selain memproduksi pakaian muslim dengan merek Hijab Chic, Hijab Chic juga memproduksi pakaian balita dengan merek Ichbaby. Penerimaan karyawan Hijab Chic dillakukan langsung oleh pemilik, hingga bulan Maret 2014 karyawan Hijab Chic berjumlah 37 orang. Struktur organisasi yang dijalankan di Hijab Chic adalah garis dan staf yang diketuai oleh direktur utama yaitu pemilik. Hal ini menunjukan bahwa atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada bawahan. Sarana penunjang produksi Hijab Chic yaitu Listrik dan Gudang. Gudang terdiri dari gudang kain dan gudang pakaian. Tinjauan khusus yang dibahas dalam laporan kerja praktek ini adalah tentang masalah pengembalian barang untuk diperkecil ukuran. Pengamatan ini diambil karena melihat akibat dari pengembalian barang. Akibatnya adalah terjadinya hambatan di proses penjahitan yang sedang memproduksi koleksi pakaian baru. Berdasarkan latar belakang masalah yang timbul, maka perlu melakukan pengamatan terhadap pengembalian barang karena ketidaksesuaian ukuran yang dibahas dengan judul “Pengamatan Pengembalian Barang Karena Ketidaksesuaian Ukuran”.