Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/569
Title: | LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT BINAUSAHA CIPTA PRIMA |
Authors: | Syifa, Zakiyati |
Issue Date: | 2014 |
Abstract: | PT Binausaha Cipta Prima adalah salah satu perusahaan yang memproduksi benang pemintalan. Awal mula berdirinya PT Binausaha Cipta Prima ini berada dikawasan industri Cibinong, Bogor. Tetapi pada bulan Maret 2011 perusahaan ini berpindah lokasi ke tempat yang dulunya digunakan PT Mercutama Nusa Textile Mills yang telah berhenti produksi sejak Agustus 2010. Lokasi PT Binausaha Cipta Prima ( Unit Produksi Ring Spinning, Rancaekek ) terletak di Jalan Raya Rancaekek KM 24, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat dan didirikan di atas tanah seluas ± 5 ha. PT Binausaha Cipta Prima memiliki empat perusahaan yang tergabung dalam satu grup perusahaan, yaitu PT BUCP ( Unit Produksi Integrated, Open End dan Weaving, Cibaligo/sebagai kantor pusat ) , PT BUCP ( Unit Produksi Ring Spinning, Rancaekek) , PT Wistex ( Unit Open end, Rancaekek) , PT Wistex ( Unit Weaving, Cibiru ) . PT Binausaha Cipta Prima didirikan dan dimiliki oleh Bapak Ing Lumanto dengan sistem Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ) . Pemasaran hasil produksi PT Binausaha Cipta Prima dipasarkan di dalam negeri. PT Binausaha Cipta Prima ( Unit Produksi Ring Spinning, Rancaekek) mempunyai produk yang dihasilkan dari 2 line yaitu line pertama memproduksi benang cotton yang menghasilkan cotton spandex dengan nomor Ne 1 16 x 40D, Ne 1 16 x 70D, Ne 1 10 x 70D juga benang slub nomor Ne 1 7 dan Ne 1 30 reguler. Line kedua memproduksi benang rayon cotton yang menghasilkan benang R/C ( rayon cotton ) dengan nomor Ne 1 14, Ne 1 20. PT Binausaha Cipta Prima ( Unit Produksi Ring Spinning, Rancaekek) menghasilkan produksi rata-rata sekitar 50 bale/hari dengan memiliki kapasitas produksi 18.760 mata pintal. Jumlah tenaga kerja di PT Binausaha Cipta Prima sampai bulan Maret 2014 berjumlah 334 orang dengan presentasi berdasarkan tingkat pendidikannya adalah SD 2,99%, SMP 53,80%, SMA 41%, dan Perguruan Tinggi 2,21%. Pada tinjauan khusus, dilakukan pengamatan terhadap penyusunan laydown kapas di mesin blendomat. Metodologi yang digunakan adalah pengamatan secara langsung di lapangan dan membandingkan perbedaan sebelum dan sesudah peninjauan. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/569 |
Appears in Collections: | Teknik Tekstil |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.