Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/335
Title: | UPAYA MINIMALISASI JUMLAH CACAT NODA PADA PEMBUATAN PAKAIAN DI PT BUMA APPAREL INDUSTRY |
Authors: | Muhammad, Dary Subandi |
Issue Date: | 2016 |
Abstract: | PT Buma Apparel Industry adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri garmen dengan 100% produknya merupakan produk export. Untuk setiap produk yang dihasilkan, harus dipastikan tidak boleh terdapat cacat pada setiap produknya. Untuk itu PT Buma Apparel Industry melakukan kontrol yang sangat ketat dibeberapa titik untuk mendeteksi cacat pada produknya. Defect atau cacat noda merupakan salah satu jenis cacat minor dan sering terjadi dalam setiap pembuatan pakaian. PT Buma Apparel Industry menerapkan kebijakan untuk membersihkan seluruh produk yang terdeteksi memiliki noda sebelum masuk ke bagian finishing dan packing. Banyaknya produk yang terdeteksi memiliki cacat noda menyebabkan terjadinya penumpukan di bagian washing dan mengakibatkan produk terlambat masuk kebagian finishing dan packing, karena harus melalui tahap pembersihan noda terlebih dahulu dibagian washing. Dalam proses pembersihan noda, dibutuhkan waktu ratarata 10 menit per pakaian. Cacat noda dapat disebabkan karena kondisi area kerja berdebu dan terdapat kotoran, pelumas atau oli dari mesin, maupun noda keringat akibat kontak langsung antara kulit dengan komponen. Untuk itu perlu upaya minimalisasi jumlah cacat noda pada pembuatan pakaian jadi. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan hand sock atau kaos tangan bagi setiap karyawan yang berhubungan dengan produksi pakaian. Penggunaan hand sock ini bertujuan untuk mengurangi resiko timbulnya cacat noda akibat keringat dari tubuh karyawan. Bahan pembuatan hand sock dapat menggunakan kain sisa atau stok lama yang ada digudang, spesifikasi bahan adalah kain yang memiliki fleksibelitas agar nyaman digunakan, contohnya kain spandex. sehingga pihak perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan. Selain itu penyusunan working instruction atau instruksi kerja serta peningkatan fungsi manajemen melalui pembinaan dan pengawasan dapat dilakukan guna meminimalisasi jumlah cacat noda pada pembuatan pakaian jadi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, sebelum adanya upaya minimalisasi jumlah cacat noda, persentase cacat noda sebesar 2,89 % dari total 49.121 produk inspect. Dan setelah adanya upaya minimalisasi, didapat hasil adanya penurunan jumlah cacat noda dengan persentase 1,40 % dari total 39.867 produk inspect. |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/335 |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 515.89 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 167.12 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 147.47 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 149.89 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.