PENGARUH KETEBALAN TEFLON YANG MELAPISI PRESSER FOOT UNTUK MENGURANGI JUMLAH CACAT JAHITAN MELINTIR PADA TOP STITCH BACK FRONT RISE JET PANT STYLE 0A2ZP9 LINE B13 DI PT DRAGON FOREVER

Abstract

Produk style 112503 dan 0A2ZP9 merupakan produk yang sama yaitu celana panjang/ jet pant, tetapi pada proses pengerjaan style 0A2ZP9 tidak menghasilkan output selama dua jam. Tidak adanya output tersebut dikarenakan terjadinya penumpukan pada proses penjahitan back front rise jet pant style 0A2ZP9 yang diakibatkan adanya cacat jahitan melintir (twisted). Cacat ini tampak jahitan yang bergelombang dan termasuk kedalam cacat jahitan mayor. Cacat jahitan mayor merupakan cacat jahitan yang mudah terlihat dan dapat menurunkan mutu dari pakaian tersebut. Cacat jahitan melintir (twisted) disebabkan oleh mekanisme penyuapan yang tidak sempurna karena tekanan dari presser foot tidak bisa menahan kain pada saat proses penjahitan. Merubah tekanan presser foot dapat dilakukan dengan memutar presser bar screw pada mesin, tetapi pada presser bar screw tidak ada nilai standarnya. Presser foot yang digunakan pada proses penjahitan tersebut dilapisi oleh teflon. Sehingga upaya yang dilakukan untuk mengurangi jumlah cacat jahitan melintir yaitu melakukan percobaan dengan mengganti ketebalan teflon yang melapisi presser foot dari 0,5 mm menjadi 1 mm dan 2 mm. Mengganti teflon tersebut untuk mengetahui pengaruh ketebalan telfon yang melapisi presser foot terhadap hasil jahitan. Ketebalan teflon 0,5 mm dan 2 mm yang digunakan mempengaruhi hasil penjahitan yaitu terjadinya cacat jahitan melintir. Teflon dengan ketebalan 1 mm merupakan ketebalan yang tepat untuk melapisi presser foot, sehingga dapat menurunkan jumlah cacat jahitan melintir. Jumlah cacat melintir sebelum proses perbaikan sebanyak 11,27% dan setelah perbaikan sebanyak 4, 75%.