Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/301
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorRendi, Abdulrahman-
dc.date.accessioned2022-11-23T03:02:26Z-
dc.date.available2022-11-23T03:02:26Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/301-
dc.description.abstractKualitas benang yang dihasilkan oleh perusahaan pemintalaan adalah hal yang mutlak perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan. Akhir-akhir ini, di PT Superbtex terjadi penurunan kualitas benang. Kualitas benang yang dimaksud, yaitu nilai hairiness benang yang dihasilkan. Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai hairiness benang, yaitu ring flange yang sudah mencapai usia pakai, sehingga perlu dilakukan pergantian ring flange dan proses running-in. Running-in merupakan proses persiapan ring flange sebelum siap untuk digunakan. Oleh sebab itu, dilakukan pengamatan pada proses running-in di mesin ring frame. Hal ini dilakukan untuk mengetahui running-in optimal yang akan menghasilkan nilai hairiness sesuai dengan standar di PT Superbtex, yaitu 18cm/1cm benang. Running-in ring flange memungkinkan lintasan pada ring flange seolah tergosok oleh traveler. Lintasan yang dimaksud merupakan bagian pada ring flange tempat traveler bergerak. Karena traveler bergerak dengan posisi berbeda-beda seiring proses builder motion, running-in sepenuhnya diperlukan agar traveler menggosok seluruh lintasan traveler dan perubahan tegangan saat builder motion berlangsung. Runnning-in seutuhnya menghasilkan performa traveler yang konsisten pada setiap ring flange pada mesin. Running-in juga menjamin usia pakai traveler dan ring traveler dengan asumsi telah dilakukan perawatan dan pergantian traveler dengan baik. Pengamatan running-in ring flange sesuai pada Lampiran 1 di halaman 33, dilakukan di ruang produksi pemintalan PT Superbtex Departemen Ring Frame, yaitu di mesin ring frame merek Toyoda tipe RY5 nomor mesin 46, spindle nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 474, 475, 476, 477, 478, 479, 480, 481, 482, 483, 484, 485, 486, 487, 953, 954, 955, 956, 957, 958, 959, dan 960, menggunakan bahan baku benang poliester 100 % Semi Dull Ne 1 40. Variasi rpm traveler yang digunakan, yaitu 12.500, 13.500, dan 14.000 rpm di mana menggunakan nomor traveler dan durasi yang sama. Benang hasil running-in kemudian diuji menggunakan alat Laser Spot merek Keisokki tipe LST V++ untuk mengetahui nilai hairiness, sehingga dapat diketahui berapa rpm traveler yang akan menghasilkan nilai hairiness sesuai dengan standar di PT Superbtex, yaitu 18cm/1cm benang. Berdasarkan pengujian dan pengolahan data, diketahui bahwa running-in memberikan pengaruh terhadap nilai hairiness benang yang dihasilkan. Rpm traveler yang menghasilkan nilai hairiness benang sesuai dengan standar di PT Superbtex, yaitu 12.500 yang menghasilkan nilai hairiness (bulu-bulu benang) paling mendekati standar sebesar 20,49cm/1cm benang.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titlePENGARUH RPM TRAVELER SAAT RUNNING-IN RING FLANGE TERHADAP HAIRINESS BENANG POLIESTER 100% NE 1 40 PADA MESIN RING FRAME MEREK TOYODA TIPE RY 5en_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf1.39 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf287.91 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf1.39 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf178.03 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.