Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/298
Title: | USAHA MENURUNKAN DOUBLE TORQUE PADA BENANG POLIESTER CFM DTY 150D-48F DW TPM 2100 DENGAN CARA MENGUBAH SUHU DAN WAKTU PADA PROSES VACUUM HEAT SET DI MESIN SANKYO NGRANNA |
Authors: | Rahel, Oktavia |
Issue Date: | 2016 |
Abstract: | PT Central Georgette Nusantara adalah salah satu perusahaan penghasil kain tenun di Indonesia yang produksi utamanya adalah kain georgette yang berbahan baku poliester 100%. Dapat diketahui bahwa kain georgette terbentuk dari susunan benang pakan dan benang lusi yang high twist. Proses pemberian twist ini dilakukan pada bagian Persiapan Pertenunan, di bagian ini benang akan diproses dengan pemberian twist tinggi. Akibat dari tingginya twist pada benang, benang akan mengalami kemampuan untuk melawan pemberian twist yang disebut double torque maka, bagian persiapan pertenunan juga dilengkapi dengan proses untuk menstabilkan twist yaitu proses Vacuum Heat Set (VHS). Mesin VHS ini memiliki tujuan proses untuk mengurangi jumlah double torque pada benang, dan pada proses di mesin VHS ini terdapat faktor yang mempengaruhi hasil heat set yaitu tingginya suhu dan lamanya proses heat set. Pada saat pengamatan dilapangan terdapat cacat pakan brodol (pakan snarling) pada corak 2642 dengan menggunakan benang pakan CFM DTY 150D-48F DW TPM 2100. Setelah dilakukan pengujian double torque pada benang tersebut, di dapatkan data jumlah double torque benang sebesar 88 puntiran/meter dengan kondisi heat set suhu 65 derajat C dengan lama proses single cycle (50 menit). PT CGN memiliki standar double torque untuk benang tersebut sebesar dibawah 13 puntiran/meter oleh karena itu, terdapat dua usaha untuk menurunkan double torque pada proses heat set menaikan suhu dan menaikkan waktu proses. Dari usaha menaikan suhu heat set dengan pengaturan suhu 75 derajat C, 85 C, dan 105 derajat C proses (single cycle) diperoleh nilai double torque turun sampai 19,93 puntiran/meter tetapi belum mencapai standar pabrik maka dari itu, dilakukan usaha kedua yaitu menaikan lama proses (waktu) heat set yaitu double cycle (50 menit:50 menit) diperoleh nilai double torque turun sampai 9,87 puntiran/meter, maka pengaturan suhu (temperatur) dan waktu heat set terbaik untuk menghasilkan nilai double torque sesuai dengan standar yaitu suhu 105 derajat C dan waktu double cycle (50 menit: 50 menit). |
URI: | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/298 |
Appears in Collections: | Teknik Tekstil |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 200.43 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 285.81 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 174.67 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 176.06 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.