PENGARUH TINGGI HEALD FRAME TERHADAP WARP STOP PADA AIR JET LOOM TOYOTA JAT 710

Abstract

Kecenderungan terjadinya penurunan efisiensi dari standar sebesar 89% dipengaruhi oleh putus lusi ( warp stop ) dan kegagalan peluncuran pakan ( weft stop ) pada mesin tenun Air-Jet Toyota JAT 710 di depertemen pertenunan PT ISTEM, Tangerang. Warp stop dan weft stop dapat terjadi karena beberapa hal, yakni kondisi penyetelan yang tidak tepat pada bagian mesin yang berhubungan dengan proses pembukaan mulut lusi dan peluncuran pakan, persiapan proses bahan baku serta kualitas dari benang itu sendiri. Adapun yang menjadi pembahasan masalah dalam skripsi ini adalah pengaruh penyetelan peralatan yang berhubungan dengan proses pembukaan mulut lusi yaitu penyetelan tinggi heald frame yang apabila dilihat dari mekanisme kerja pada bagian tersebut mempengaruhi jumlah warp stop dan weft stop. Penyetelan tinggi heald frame dapat membentuk rongga tempat meluncurkan dan menyisipkan benang pakan, semakin tinggi mulut lusi yang terbentuk maka semakin kecil kemungkinan jumlah weft stop terjadi karena benang menabrak benang lusi. Hal tersebut berbanding terbalik dengan kemungkinan jumlah warp stop yang akan semakin tinggi karena mulut lusi yang terbentuk semakin besar yang diakibatkan tegangan lusi menjadi besar. Berdasarkan pengolahan data hasil percobaan yang telah dilakukan, didapatkan hasil rata-rata warp stop yang paling rendah, yaitu 4,5 kali/shift pada percobaan menggunakan tinggi heald frame 78 mm dan rata rata weft stop 16 kali/shift pada percobaan menggunakan tinggi heald frame 78 mm.