SUATU PENGAMATAN PENYEBAB CACAT PAKAN KENDOR PADA PEMBUATAN KAIN STRETCH DENIM SERTA UPAYA PENANGGULANGANNYA DI MESIN TENUN RAPIER PICANOL GAMMA

Abstract

PT Binausaha Cipta Prima adalah perusahaan yang memproduksi kain stretch denim dan kain non stretch denim yang menggunakan mesin tenun fleksibel rapier Picanol Gamma yang peluncuran pakannya menggunakan dua bilah rapier yaitu rapier pembawa dan rapier penerima. Pada saat melaksanakan praktek kerja lapangan, sering ditemukancacat kain pakan kendor pada kain stretch denim. Jenis cacat kain pakan kendor merupakan cacat kain yang paling sering dijumpai dari jenis cacat kain yang lain dengan prosentase 26,47% dari total kain grade B pada bulan Februari. Cacat kain pakan kendor adalah cacat berupa benang pakan yang membentuk lengkungan kecil pada permukaan kain yang nampak searah lebar kain, yang disebabkan karena benang pakan yang diluncurkan memiliki tegangan yang kurang. Cacat kain ini terjadi pada Mesin Gamma 33 yaitu pada nomer 1,11,17 dan 31. Berdasarkan hasil pengamatan penulis bersama dengan bagian maintenance, penyebab cacat kain pakan kendor adalah sebagai berikut : 1. Peralatan catch cord yang tidak berfungsi dengan baik 2. Penyetelan tension pakan yang berubah 3. Penyetelan opener rapier yang tidak tepat 4. Setelan kekuatan jepit dari rapier penerima yang berubah Jumlah penurunan cacat kain pakan kendor setelah dilakukan perbaikan pada penyebab yang diuraikan diatas yaitu pada mesin nomer 1 setelah dilakukan perbaikan penurunannya sebesar 89,58% yang sebelumnya 48 point cacat menjadi 5 point cacat. Pada mesin nomer 11 setelah dilakukan perbaikan penurunannya sebesar 75,61% yang sebelumnya memiliki jumlah point cacat 41 menjadi 10 point cacat. Pada mesin nomer 17 setelah dilakukan perbaikan mengalami penurunan sebesar 93,75% yang sebelumnya 32 point cacat berkurang menjadi 2 point cacat. Sementara pada mesin nomer 31 setelah dilakukan perbaikan mengalami penurunan cacat sebesar 77,14% yang sebelumnya memiliki point cacat sebesar 35 menjadi 8 point cacat. Setelah dilakukan perbaikan ternyata mengalami penurunan keseluruhan sebesar 83,97%