Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/221
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Johan, Panji Sagara | - |
dc.date.accessioned | 2022-11-14T04:10:11Z | - |
dc.date.available | 2022-11-14T04:10:11Z | - |
dc.date.issued | 2015 | - |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/221 | - |
dc.description.abstract | Mesin Gerber Auto Cutter adalah mesin potong otomatis yang menggunakan sistem komputerisasi yang dapat menterjemahkan file pola CAD menjadi gerakan pisau untuk memotong kain sesuai dengan pola marker. Hal ini sangat mempercepat dan mempermudah proses pemotongan jika dibandingkan dengan cara manual tetapi memungkinkan kesulitan operator Gerber Auto Cutter untuk mengontrol jika terjadi kesalahan pada pembuatan marker. Pada proses pemotongan menggunakan mesin Gerber Auto Cutter di PT. Dewhirst Menswear Indonesia terdapat masalah kualitas atau cacat hasil potong pada beberapa komponen style HMS-77. Cacat yang timbul adalah terdapat sobekan berbentuk runcing pada beberapa pinggiran komponen dalam setiap gelaran pemotongan. Pinggiran komponen yang cacat harus dilakukan perbaikan dengan meratakan pinggiran komponen, hal ini tentu sangat beresiko terhadap kualitas, ukuran pakaian dan waktu produksi akan bertambah. Cacat berbentuk runcing pada pinggiran komponen tersebut adalah karena pengaruh jarak antara komponen berbentuk runcing terhadap komponen lain dalam marker style HMS-77. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang jarak minimum antara komponen berbentuk runcing terhadap komponen lain dalam marker agar tidak terjadi cacat pinggiran komponen berbentuk runcing. Penelitian dilakukan dengan mengukur jarak komponen berbentuk runcing terhadap komponen lain dalam marker dengan variasi jarak komponen -1 mm ( antar komponen bertindihan ) , 0 mm ( antar komponen berhimpitan ) , antar komponen berjarak 1 mm, antar komponen berjarak 2 mm dan antar komponen berjarak 3 mm. Berdasarkan hasil penelitian dengan jarak antar komponen -1 mm ( antar komponen bertindihan ) , 0 mm ( antar komponen berhimpitan ) , antar komponen berjarak 1 mm terdapat cacat pinggiran komponen berbentuk runcing. jarak antar komponen 2 mm dan antar komponen berjarak 3 mm tidak terdapat cacat pinggiran komponen. Pemberian jarak antar komponen ( buffer ) sebesar 2 mm pada marker tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efesiensi marker tetapi sangat berpengaruh pada rating yang bertambah sebesar 16,81 %. Perubahan rating sangat erat kaitannya dengan jumlah bahan baku kain. Walaupun berpengaruh terhadap rating, pemberian jarak antar komponen ( buffer ) bisa menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.title | PENGARUH KERAPATAN KOMPONEN YANG BERBENTUK RUNCING TERHADAP KOMPONEN LAIN DALAM MARKER PADA PROSES PEMOTONGAN STYLE HMS-77 MENGGUNAKAN GERBER AUTO CUTTER | en_US |
dc.type | Other | en_US |
Appears in Collections: | Produksi Garmen Dan Fashion Desain |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 679.38 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 567.83 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 558.79 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 570.35 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.