Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/19
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Arif, Muhamad Zaelani | - |
dc.date.accessioned | 2022-11-04T07:14:20Z | - |
dc.date.available | 2022-11-04T07:14:20Z | - |
dc.date.issued | 2014 | - |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/19 | - |
dc.description.abstract | Selama melakukan pengamatan di unit spinning 1 pada mesin simplex toyoda type FL-16 ditemukan mutu roving yaitu ketidakratan roving ( % ) yang melebihi standar yang ditetapkan, untuk standar ketidakrataan roving di unit spinning 3 yaitu 3,25%. Menurut kepala bagian quality control, itu disebabkan karena penggunaan spacer yang tidak sesuai. Spacer atau disebut juga distance clip adalah alat untuk mengatur besarnya jarak pembukaan antara ujung top apron dengan ujung bottom apron. Besarnya jarak antara top apron dan bottom apron dapat mempengaruhi ketidakrataan roving karena jarak antar apron berpengaruh terhadap friction antara bahan dengan karet apron dan keefektifan pengontrolan serat-serat pendek. Jika ukuran spacer diperbesar maka friction antara serat akan berkurang, akibatnya serat tidak teregangkan sempurna terutama serat-serat pendek, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya serat-serat yang mengambang ( floating fibre ) . Jika ukuran spacer diperkecil maka friksi antara serat dengan apron akan bertambah, akibatnya serat-serat akan putus ( crocking fibre ) . Untuk memastikan ada atau tidaknya pengaruh perubahan jarak antara top apron dengan bottom apron akibat ukuran spacer terhadap mutu roving yang dihasilkan mesin simplex FL-16, maka telah dilakukannya percobaan dengan mengubah ukuran spacer yaitu ukuran 4,6 mm ( hitam ) , ukuran 6,5 mm ( hijau ) , ukuran 9,2 mm ( biru ) . Hasil rata-rata pengujian nomor roving dari ketiga spacer yang berbeda, yaitu ukuran 4,6 mm ( hitam ) Ne 1 0,89, ukuran 6,5 mm ( hijau ) Ne 1 0,90, ukuran 9,2 mm ( biru ) Ne 1 0,91. Berdasarkan dari perhitungan statistic dengan menggunakan metoda Analisis Variasi ( ANAVA ) , menunjukkan bahwa nomor roving yang dihasilkan adalah sama. Hasil rata-rata pengujian ketidakrataan roving ( U % ) dari ketiga ukuran spacer yaitu ukuran 4,6 mm ( hitam ) 3,16%, ukuran 6,5 mm ( hijau ) 3,45% dan ukuran 9,2 mm ( biru ) 3,75%. Berdasarkan dari perhitungan statistik dengan menggunakan metoda Analisis Variasi ( ANAVA ) , menunjukkan bahwa ada pengaruh dari ukuran spacer yang berbeda terhadap ketidakrataan roving. Jadi untuk membuat roving sebaiknya menggunakan spacer dengan ukuran 4,6 mm ( hitam ) agar diperoleh kerataan yang baik sesuai dengan standar perusahaan. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.title | PENGARUH UKURAN SPACER PADA MESIN SIMPLEX TOYODA TIPE FL-16 TERHADAP KETIDAKRATAAN ROVING DALAM PEMBUATAN ROVING POLYESTER 100 | en_US |
dc.type | Other | en_US |
Appears in Collections: | Teknik Tekstil |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
BAB I.pdf | 201.33 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Isi.pdf | 166.8 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Daftar Pustaka.pdf | 136.75 kB | Adobe PDF | View/Open | |
Intisari.pdf | 151.2 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.