Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/194
Title: PENGARUH PERBEDAAN KEKERASAN ( HARDNESS ) DAN PEMBEBANAN PADA TOP ROLL DI MESIN RING SPINNING TOYODA RY 4 TERHADAP KETIDAKRATAAN BENANG POLIESTER SUPER BRIGHT ( SB ) Ne 1 30
Authors: Muhammad, Suhada
Issue Date: 2015
Abstract: Kualitas benang yang dihasilkan oleh perusahaan pemintalaan adalah hal yang mutlak perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan, akhir-akhir ini di PT Superbtex terjadi penurunan kualitas benang, kualitas benang yang dimaksud yaitu nilai Ketidakrataan benang yang dihasilkan. Khususnya benang Ne 1 30 super bright, didapat nilai ketidakrataan yang tinggi yaitu 11.5 % sampai 12.5 % dan tidak sesuai dengan standar pabrik, standar untuk ketidakrataan benang Ne 1 30 super bright yaitu 9.52 %/400 m. Banyak yang mempengaruhi nilai ketidakrataan benang dan juga banyak hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki nilai ketidakrataan benang diantaranya adalah penyetelan jarak rol peregang, penyetelan pembebanan, penggantian traveller, penggantian kekerasan top roll. Dalam hal ini pengujian yang dilakukan untuk mengatasi nilai ketidakrataan yang tinggi adalah dengan melakukan penelitian pada perbedaan kekerasan ( hardness ) dan pembebanan pada top roll, karena hampir rata-rata mesin ring spinning di PT Superbtex menggunakan kekerasan dan pembebanan yang berbeda-beda. Pengujian dilakukan dengan beberapa jenis hardness top front roll dan pembebanan yang berbeda. Diantaranya adalah kekerasan 65derajat , 70derajat 75derajat dan 85derajat sedangkan untuk pembebanan 19 kg dan 16 kg. Metodologi penelitian yang digunakan adalah mencari masalah yang terjadi dilapangan, studi pustaka, pengujian langsung ke lapangan, melakukan pengujian nilai ketidakrataan dan mengevaluasi hasil pengujian yang diperoleh. Hasil pengujian dan pengolahan data menyatakan bahwa kekerasan ( hardness ) memberikan pengaruh terhadap nilai ketidakrataan benang yang dihasilkan sedangkan pembebanan tidak berpengaruh terhadap nilai ketidakrataan benang dalam pengujian ini. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada berbagai perbedaan tingkat kekerasan dan pembebanan pada top front roll, diperoleh bahwa pada kekerasan 70derajat shore memiliki nilai ketidakrataan paling kecil diantara kekerasan lainnya, hal ini dikarenakan titik jepit antara top roll dan bottom roll berada pada kondisi titik jepit yang optimal, sementara untuk faktor pembebanan tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap ketidakrataan benang. Nilai ketidakrataan benang pada kekerasan 70 derajat shore dengan pembebanan 19 kg yaitu 8.45 %/400 m.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/194
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf196.24 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf186.21 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf161.6 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf171.93 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.