Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/185
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorGuntur, Maulana Mazid-
dc.date.accessioned2022-11-11T07:18:42Z-
dc.date.available2022-11-11T07:18:42Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/185-
dc.description.abstractMakura ialah suatu cacat kain yang dapat terjadi pada anyaman yang memiliki float lusi lebih dari satu yang membentuknya benang lusi menjadi suatu lengkungan yang timbul di permukaan kain karena pengaruh dari perbedaan tegangan ketika penghentian mesin dan ketika starting mesin. Perbedaan tegangan lusi hanya terjadi pada beberapa lusi kemudian lusi akan kembali ke tegangan normal yang selanjutnya akan dapat menghasilkan tegangan lusi yang stabil kembali, tetapi selama penghentian mesin atau selama starting mesin cacat akan tetap nampak pada permukaan kain. Pada kode kain HT 31128 yang menggunakan benang lusi combed ( CM ) 32, pada heald frame ke-5 dan ke-6 terjadi mulur benang lusi yang lebih panjang dibandingkan pertambahan mulur benang lusi pada heald frame ke-3 dan ke-4. Perbedaan pertambahan panjang pada heald frame ke-5 dan ke-6 disebabkan mulur benang lusi yang terjadi sudah melebihi batas yeild point. Akibat dari mulur benang lusi yang melebihi yeild point tersebut, pada struktur anyaman twill 3/1 akan menimbulkan kelebihan panjang yang akan mengakibatkan terjadinya cacat kain makura, sedangkan pada struktur anyaman plain kelebihan panjang tersebut diminimalkan oleh sedikitnya float lusi, karena jumlah float lusi pada anyaman plain lebih sedikit daripada anyaman twill 3/1. Pada kode kain MV 31165 yang menggunakan benang lusi open end ( OE ) 20, heald frame ke-4, ke-5 dan ke-6 terjadi mulur benang lusi yang lebih panjang dibandingkan pertambahan mulur benang lusi pada heald frame ke-3. Perbedaan pertambahan panjang pada heald frame ke-4, ke-5 dan ke-6 disebabkan mulur benang lusi yang terjadi sudah melebihi batas yeild point. Akibat dari mulur benang lusi yang melebihi yeild point tersebut, pada struktur anyaman twill 3/1 yang terletak pada heald frame ke-4, ke-5 dan ke-6 akan menimbulkan kelebihan panjang yang akan mengakibatkan terjadinya cacat kain makura. Penanganan pada kode kain HT 31128 dengan cara memindahkan benang-benang yang dicucuk pada heald frame ke-5 dan ke-6 ke posisi heald frame ke-1 dan ke-2, sedangkan penanganan pada kode kain MV 31165 dengan cara mengubah penyetelan tinggi mulut lusi ( penyetelan notch mulut lusi ) dan panjang mulut lusi ( ketinggian back rest roll dan weft and warp correction ) . Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa jumlah cacat kain makura menjadi berkurang.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titlePENGAMATAN PENYEBAB CACAT KAIN MAKURA PADA ANYAMAN TWILL 3/1 DAN PENANGGULANGANNYA DI MESIN AJL TOYODA TIPE JAT 600en_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf4.33 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf192.04 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf4.33 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf175.61 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.