Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/180
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorElis-
dc.date.accessioned2022-11-11T06:54:24Z-
dc.date.available2022-11-11T06:54:24Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/jspui/handle/123456789/180-
dc.description.abstractHairiness merupakan salah satu aspek mutu benang yang dapat menyebabkan masalah pada proses selanjutnya. Berdasarkan hasil laporan mingguan Quality Control ( QC ) PT Superbtex,. Nilai hairiness yang untuk jenis benang super bright adalah Ha 25,1 dari standar Ha 21,93. Nilai hairiness tersebut cukup tinggi, karena jenis benang super bright dikhususkan untuk export. Penyebab yang dapat menimbulkan nilai hairiness ( bulu ) pada benang yang paling tinggi adalah adanya gesekan. Gesekan yang sering terjadi pada benang adalah pada bagian mesin ring spinning. Bagian ring spinning yang bergesekan langsung dengan benang adalah traveller, ABC Ring dan snail wire. Gesekan benang yang paling tinggi adalah antara benang dengan traveller, namun penggunaan traveller di PT Superbtex sudah terjadwalkan dan penggunaan jenis traveller disesuaikan dengan proses yang sedang berlangsung. Sedangkan penggunaan ABC Ring ( Anti Balloon Control Ring ) dan snail wire di PT Superbtex terdapat beberapa tipe yang digunakan. Hal tersebut menarik untuk diteliti, oleh sebab itu dilakukan percobaan dengan memvariasikan tipe ABC Ring dan snail wire terhadap hairiness, untuk menghasilkan nilai hairiness sesuai dengan standar. Percobaan variasi tipe ABC Ring dan snail wire dilakukan di mesin ring spinning Toyoda RY 4 pada proses pembuatan benang Ne 1 30 dengan jenis benang 100 % poliester super bright. ABC Ring yang digunakan adalah 4 tipe ( A, B, C dan D ) dengan ukuran diameter dan ketebalan yang berbeda, sementara jenis snail wire yang digunakannya adalah logam dan keramik. Benang hasil percobaan kemudian diuji menggunakan alat Laser spot untuk diketahui nilai hairiness-nya, dan kenampakan hairiness-nya di uji dengan dino-lite. Sehingga dapat diketahui ABC Ring dan snail wire mana yang akan menghasilkan nilai hairiness yang sesuai dengan standar. Berdasarkan Pengujian dan pengolahan data, menyatakan bahwa penggunaan ABC Ring dan snail wire memberikan pengaruh terhadap nilai hairiness benang yang dihasilkan, namun antara ABC Ring dan snail wire tidak ada interaksi satu sama lain. Penggunaan semua tipe ABC Ring dan snail wire masuk dalam standar hairiness, kecuali yang menggunakan snail wire logam dengan ABC Ring tipe D, tetapi yang mendekati standar adalah ABC Ring tipe C dengan snail wire logam.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titlePENGARUH VARIASI PENGGUNAAN TIPE ABC RING (Anti Balloon Control Ring) dan TIPE SNAIL WIRE TERHADAP HAIRINESS BENANG 100 % POLIESTER SUPER BRIGHT DI MESIN TOYODA RY 4en_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf1.62 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf203.01 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf710.35 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf181.63 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.