Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/18
Title: PENGARUH PENGGUNAAN BAR APRON DENGAN LEBAR 20 mm DAN 28 mm TERHADAP KETIDAKRATAAN ROVING TR 51 UNTUK PROSES BENANG NE 1 30 PADA MESIN SIMPLEX HONG YUAN 492 C
Authors: Anna, Monika
Issue Date: 2014
Abstract: Salah satu faktor yang mempengaruhi ketidakrataan adalah proses peregangan ( drafting ) . Pada bagian peregangan digunakan apron yang berfungsi menghantarkan serat. Diantara rol bawah ( bottom roll ) ketiga dan kedua dipasang suatu peralatan yaitu bar apron yang membantu peran apron terhadap proses peregangan. Bar apron yang digunakan lebarnya harus sesuai agar proses peregangan berjalan dengan lancar sehingga tidak ada floating ataupun cracking. Pada pengamatan ini dilakukan dua kali percobaan penggunaan bar apron 20 mm dan 28 mm untuk melihat adakah pengaruh penggunaan lebar bar apron terhadap ketidakrataan roving TR 51 yang dihasilkan. Pengamatan juga dilakukan terhadap mutu benang yang dihasilkan dari penggunaan lebar bar apron untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan lebar bar apron ini. Untuk memecahkan masalah, hasil proses kedua jenis variasi tersebut diuji mutu nya kemudian kedua data tersebut diuji statistik menggunakan metode F-test dan T-test untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan lebar bar apron 20 mm dan 28 mm. Dari hasil pengujian menunjukan bahwa penggunaan lebar bar apron berpengaruh pada ketidakrataan roving tetapi tidak berpengaruh pada nomor roving. Demikian halnya dengan hasil roving dari penggunaan lebar bar apron berpengaruh pada ketidakrataan, thin, thick, dan mulur benang, tetapi tidak berpengaruh pada nomor benang, neps, dan kekuatan tarik benang per helai. Berdasarkan pengujian dan hasil pengolahan data yang dilakukan menunjukan bahwa ketidakrataan roving dengan penggunaan bar apron 28 lebih baik dibandingkan ketidakrataan roving dengan penggunaan bar apron 20 mm. Begitupun dengan mutu benang yang diuji, mutu benang dari hasil roving dengan penggunaan bar apron 28 mm mempunyai mutu yang lebih baik dibandingkan dengan hasil roving dengan penggunaan bar apron 20 mm untuk ketidakrataan, thin, thick, dan mulur benang.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/18
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf199.78 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf95.24 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf152.47 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf172.13 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.