PEMANFAATAN SHODDY KAIN PERCA SEBAGAI LAPISAN PENGISI PADA KAIN MULTILAPIS UNTUK APLIKASI ROMPI LUAR RUANGAN

Abstract

Pakaian pelindung luar ruangan memerlukan fitur fungsional untuk melindungi tubuh manusia dari kondisi cuaca yang berbeda. Dalam kondisi cuaca dingin, pakaian pelindung luar ruangan harus menyediakan insulasi termal yang cukup untuk menjaga keseimbangan termal dari produksi panas dan kehilangan panas dari tubuh manusia. Saat memilih pakaian pelindung untuk beraktivitas di suhu yang dingin, orang sering mengabaikan nilai dan manfaat rompi. Rompi dapat menggantikan jaket lightweight dalam banyak situasi, dengan memberikan kehangatan dan membantu menjaga ekstremitas tetap hangat. Studi terdahulu menunjukkan bahwa sifat insulasi termal sangat terkait dengan sifat dan konfigurasi komponennya. Bahan pengisi insulatif biasanya berada pada lapisan tengah yang berfungsi menjaga panas tubuh tetap terjaga. Bahan yang biasa digunakan adalah down dari bulu angsa atau bebek dan bahan sintetis (biasanya terbuat dari filamen halus poliester yang dipotong pendek dan dibentuk menjadi bahan lembaran/batting). Namun, kelemahan down adalah harganya mahal, sifat insulasinya menurun ketika terbasahi dan termasuk kategori bahan impor. Sedangkan bahan sintetis memiliki keunggulan dalam hal harga yang murah dan tahan terhadap kondisi basah. Tetapi kelemahannya adalah agak berat, agak sulit dipadatkan, sedikit kurang tahan lama, sifat insulasinya tidak sebaik down, dan cenderung kurang ramah lingkungan. Salah satu masalah lingkungan yang mendominasi industri pakaian adalah produksi limbah selama proses pemotongan. Saat ini, kebanyakan industri pakaian tetap lebih menyukai cara tersebut untuk pembuangan limbah tekstil. Limbah proses pemotongan lebih dikenal dengan sebutan kain majun yang biasanya dibuang atau dijual untuk menjadi kain lap. Selain itu, kain majun ini juga dikumpulkan dari industri dan dihancurkan kembali menjadi potongan-potongan serat dan benang dengan menggunakan mesin yang biasa disebut shoddy. Bahan utama dari penelitian ini, yaitu shoddy, didapatkan dari limbah kain perca yang diurai kembali menjadi serat-serat seperti semula yang dibuat menjadi lapisan pengisi atau lapisan tengah pada kain multilapis. Pembuatan kain multilapis ini dibagi menjadi dua, yaitu kain multilapis dengan shoddy terurai dan kain multilapis dengan nir tenun shoddy. Untuk pembuatan kain multilapis dengan nir tenun shoddy, shoddy yang telah terurai kemudian diproses dengan mesin needle-punch hingga menjadi lembaran nir tenun. Sementara untuk kain multilapis dengan shoddy terurai, shoddy dapat langsung diisikan ke bagian tengah kain multilapis diantara kain pelapisnya tanpa proses nir tenun. Kain multilapis yang dihasilkan kemudian diuji untuk mencari nilai resistensi termal dan daya tembus udaranya. Kain multilapis divariasikan berdasarkan proses pembuatan, massa, dan ketebalan. ) kain multilapis berinsulasi shoddy kain perca meningkat seiring dengan peningkatan massa dan ketebalan bahan. Sedangkan pada nilai daya tembus udara, nilai DTU menurun dengan peningkatan pada massa dan ketebalan bahan shoddy. Kondisi paling tinggi pada kain multilapis berinsulasi shoddy dilihat dari resistensi termal dan daya tembus udaranya diperoleh pada kain multilapis dengan pengisi filler shoddy dengan massa 12g yang memiliki nilai Rct= 2,1806 m2.oC/W dan nilai daya tembus udarnya 1,052 cm3/ s/cm2. Kain multilapis berinsulasi shoddy kain perca, baik dengan filler ataupun nir tenun, berpotensi untuk diaplikasikan sebagai bahan pengisi insulatif pada rompi pelindung luar ruangan (outdoor vest).