Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1679
Title: EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI SERAT BATANG TEMU HITAM (CURCUMA AERUGINOSA) SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL TEKSTIL
Authors: Syahrul, Ramadhan
Issue Date: 2024
Abstract: Penggunaan serat alam untuk material tekstil merupakan upaya untuk menghasilkan sustainable fabric atau dikenal juga dengan eco-friendly fabric. Serat alam akan menghasilkan kain ramah lingkungan yang dapat mengurangi penggunaan air bersih, energi serta meminimalisir produksi limbah selama proses produksinya. Pada umumnya tanaman temu hitam hanya digunakan bagian rimpangnya saja, sedangkan bagian lainnya seperti daun dan batang dibuang tanpa dimanfaatkan. Batang temu hitam yang semula menjadi limbah supaya bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai jual maka dilakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah batang temu hitam dapat diekstrak seratnya, seperti apa morfologi dan sifat serta kandungan antibakteri pada serat tersebut. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah serat batang temu hitam dapat dijadikan alternatif material tekstil atau tidak. Serat batang temu hitam diekstrak seratnya melalui metode dekortikasikonvensional yang dilakukan dengan cara menggilas bagian tumbuhan yang akandiekstraksi dengan rol penggilas. Bagian tumbuhan dengan serat yang sudahterpisah kemudian dicuci dengan menggunakan air dan dilakukan pengerokan(scraping) lalu dijemur dengan memanfaatkan sinar matahari. Serat yang sudahdiekstrak tersebut dilakukan pengujian untuk mengetahui seperti apa morfologserat batang temu hitam, kemudian menguji sifat-sifat yang dimilikinya. Sifat-sifayang diuji tersebut terdiri dari pengujian kekuatan tarik, mulur, kehalusan panjangberkas serat, moisture content (MC) dan moisture regain (MR). Pengujian tersebutdilakukan untuk mengetahui apakah serat batang temu hitam layak dijadikanalternatif material tekstil atau tidak berdasarkan penelitian serat tumbuhan yangtelah dilakukan sebelumnya. Sifat antibakteri diuji untuk mengeksplorasi potensitambahan serat batang temu hitam. Hal tersebut akan meningkatkan nilai serattemu hitam sebagai alternatif material tekstil dengan sifat antibakteri. Batang temu hitam dapat diekstraksi seratnya melalui metode dekortikasi konvensional dengan rendemen 1,72%. Morfologi serat batang temu hitam berbentuk silinder pada penampang membujurnya dan berbentuk oval sampai bulat pada penampang melintangnya. Kehalusan serat batang temu hitam ialah 10,4 tex memenuhi syarat composite textiles yaitu 4-16 tex, panjang seratnya 66,46 cm memenuhi syarat untuk benang pintal yang tidak boleh kurang dari 5 mm. Kekuatan tariknya 23,01 g/tex atau 2,56 g/denier memenuhi syarat untuk aplikasi bidang tekstil yaitu 1 g/denier, mulurnya sebesar 12,92% memenuhi syarat mulur untuk di industri yaitu 8-15%. Niilai moisture content (MC) dan moisture regain (MR) 11,1% dan 12,5% memenuhi syarat MR untuk diaplikasikan di industri yaitu sekitar 12%. Berdasarkan standar yang berlaku dan kemiripannya dengan curcuma zedoaria maka serat batang temu hitam memiliki potensi untuk dijadikan alternatif material tekstil. Pengujian antibakteri menggunakan metode disc diffusion (tes Kirby & Bauer) dengan bakteri escherichia coli menunjukkan bahwa sifat antibakteri pada serat batang temu hitam belum ditemukan.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1679
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf396.88 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf1.41 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf275.22 kBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf246.15 kBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf317.75 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.