Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1676
Title: PENGARUH VARIASI TINGGI HEALD FRAME TERHADAP WEFT STOP PADA ANYAMAN SATIN 5 GUN V2 DENGAN PINGGIRAN RIB 3/2 DI MESIN TSUDAKOMA ZA205
Authors: Safiul, Anwarudin
Issue Date: 2024
Abstract: Proses produksi kain grey pada Unit Weaving PT Primatexco Indonesia mengutamakn kualitas dan efisiensi yang tinggi serta menekan biaya seminimal mungkin. Permasalahan efisiensi menjadi salah satu masalah yang sering terjadi di PT Primatexco Indonesia khususnya di unit weaving. Weft stop sering terjadi pada mesin yang memproduksi kain dengan ayaman satin kode produksi KK633 telah terjadi weft stop sebanyak delapan kali dalam satu jam yang melebihi batas standar yang ditetapkan. Tinggi heald frame yang tidak sesuai menjadi penyebab terjadinya pembukaan mulut lusi yang buruk sehingga akan mengakibatkan weft stop jenis tip trouble (masalah pada ujung pakan). Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengurangi weft stop jenis tip trouble dan mendapatkan penyetelan tinggi heald frame yang tetap pada proses produksi anyaman satin 5 gun v2 dengan pinggiran rib 3/2. Percobaan ini menggunakan mesin Tsudakoma ZA205 dengan anyaman yang diproduksi satin 5 gun v2 dengan pinggiran rib 3/2 . Penyetelan tinggi heald frame dilakukan dengan menaik turunkan 𝐻𝑓6 dan 𝐻𝑓7 dengan tinggi pertama ( 𝐻𝑓6 62 mm 𝐻𝑓7 60 mm), kedua dengan tinggi ( 𝐻𝑓6 62 𝐻𝑓7 62, ketiga dengan tinggi (𝐻𝑓6 62 mm 𝐻𝑓7 64 mm) keempat dengan tinggi (𝐻𝑓6 64 mm 𝐻𝑓7 60 mm), kelima dengan tinggi( 𝐻𝑓6 64 mm 𝐻𝑓7 62 mm) , keenam dengan tinggi (𝐻𝑓6 64 mm 𝐻𝑓7 64 mm), ketujuh dengan tinggi( 𝐻𝑓6 66 mm 𝐻𝑓7 60 mm) , kedelapan dengan tinggi (𝐻𝑓6 66 mm 𝐻𝑓7 62 mm), kesembilan dengan tinggi (𝐻𝑓6 66 mm 𝐻𝑓7 64 mm). Analisis data secara diskriptif menunjukan bahwa data hasil percobaan merupakan data diskrit dimana data tersebut memiliki jangkauan 0 hingga ∞. Percobaan tersebut merupakan eksperimen poisson dimana percobaan ini menghasilkan jumlah munculnya sebuah kejadian random (X) selama rentang waktu atau ruang tertentu. Banyaknya kejadian (X) dalam pengujian ini didefinisikan sebagai jumlah weft stop yang terjadi selama delapan jam. Dikarenakan data yang diperoleh berdistribusi poisson, maka untuk menentukan variasi tinggi heald frame yang menghasilkan jumlah weft stop yang diinginkan (sesusai standar perusahaan dimana weft stop < 4) cukup hanya dengan melihat dari rata-rata kejadian yang paling sedikit terjadi setelah dilakukannya penyetelan tinggi heald frame. Kesimpulan dari pencobaan ini diketahui bahwa variasi tinggi heald frame berpengaruh terhadap jumlah weft stop pada proses pembuatan anyaman satin. Variasi tinggi heald farme yang tetap digunakan untuk membuat anyaman satin 5gun v2 dengan pinggiran rib3/2 adalah 𝐻𝑓6 62 mm dan 𝐻𝑓7 64 mm. Saran yang dapat disampaian pada perusahaan untuk memaksimalkan proses pertenunan anyaman satin 5-gun v2 dengan pinggiran rib 3/2 dengan mengurangi rata-rata jumlah weft stop per jamnya yaitu dengan melakukan penyetelan tinggi heald frame 𝐻𝑓6 62 mm dan 𝐻𝑓7 64 mm.
URI: http://localhost:8080/jspui/handle/123456789/1676
Appears in Collections:Teknik Tekstil

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I.pdf2.81 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Isi.pdf2.81 MBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf2.81 MBAdobe PDFView/Open
Intisari.pdf2.81 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf2.81 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.